Salin Artikel

Tak Ingin Baju Lebaran Pasaran, Jahit Pakaian Sendiri Jadi Solusi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjelang hari raya idul Fitri, warga mulai berburu baju baru untuk dipakai saat Lebaran.

Namun, beberapa dari mereka enggan baju hari rayanya "kembaran" dengan orang lain atau terlihat pasaran.

Oleh karena itu, ada yang menjahit sendiri baju yang akan dikenakan untuk Lebaran.

Nadia (24), warga Kebayoran, menganggarkan Rp 300.000 untuk menjahit baju.

Mulanya ia mencari kain yang diskon di Pasar Mayestik, Jakarta Selatan.

"Terus cari model yang emang disuka dan bawa kainnya ke tukang jahit dekat rumah. Jasanya murah banget, satu baju sekitar Rp 80.000," tutur Nadia saat dihubungi Kompas.com, kamis (4/4/2024).

Setelah menyerahkan kain, sang tukang jahit tinggal mengukur tubuhnya.

"Kebetulan beliau hasil jahitnya juga bagus. Jadi ya, lumayan banget, lah," celetuk dia.

Pertimbangan lainnya adalah dia, adiknya, dan ibunya memiliki ukuran tubuh yang berbeda-beda.

Jika langsung membeli dari toko, dikhawatirkan ukuran yang diinginkan tidak tersedia.

"Kalau beli kain sendiri jadi bisa milih sesuai selera," ucap Nadia.

Syifa (23), warga Jatinegara, Jakarta Timur,  juga melakukan hal serupa. Bedanya, baju Lebarannya dijahit oleh sang ibu.

Ia membeli kain di Pasar Jatinegara seharga Rp 35.000 per meter.

Untuk menjahit dua baju perempuan, dibutuhkan empat meter kain.

"Minggu lalu baru beli, dua hari sudah selesai," tutur Syifa.

Menurut dia, selain bajunya antimainstream, ia dan keluarganya juga bisa menghemat biaya.

"Lebih murah, bisa dipakai berulang kali juga. Paket hemat deh," celetuk dia.

Sementara itu, Lifia (27), warga Ramawangun, Jakarta Timur,  memiliki siasat lain untuk memiliki baju berbeda dari pasaran.

Ia memilih untuk membeli baju yang warnanya tidak sedang tren di pasaran.

"Enggak beli baju yang warnanya lagi hits. Hahaha Misal tahun ini biru Prabowo (biru muda) katanya ngetren. Ya aku tahun ini pilih pakai baju putih," kata Lifia sambil tertawa.

"Tahun lalu orang beli hijau sage, aku beli warna pink," lanjut dia.

Untuk Lebaran tahun ini, Lifia pertama kalinya membeli baju dengan uangnya sendiri.

Ia menyiapkan Rp 1 juta untuk dua potong baju bersama sang suami.

"Beli di departement store. Bajuku dua, suamiku dua. Aku beli kaftan, suamiku beli baju koko biasa. Terus yang kedua, aku beli tunik hijau senada sama kemeja suami," imbuh dia, lalu tersenyum.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/04/04/19415751/tak-ingin-baju-lebaran-pasaran-jahit-pakaian-sendiri-jadi-solusi

Terkini Lainnya

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Megapolitan
Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Megapolitan
Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Megapolitan
Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Megapolitan
Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke