JAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah harga telur dan bahan pokok lain yang meroket jelang Lebaran, Sucilawati tak ingin menurunkan kualitas produk kue kering buatannya.
Ia tak mau mengurangi jumlah telur untuk adonan kuenya meski harganya telur kini sedang melonjak.
"Jumlah telur yang dipakai tetap sama 10 butir meski harganya mahal," tuturnya ketika diwawancarai oleh Kompas.com, Senin (8/4/2024).
Seperti diketahui, harga telur menjelang Lebaran kurang lebih mencapai Rp 30.000-an per kilogram.
Selain tak mengurangi jumlah telur, Sucilawati juga menggunakan bahan-bahan premium.
"Meski mahal, tetap pakai bahan berkualitas premium," sambungnya.
Bahan yang premium itu lah yang membuat kue kering buatan Sucilawati tetap enak dan empuk.
Selain itu, untuk kue nastar Sucilawati selalu memberikan isian selai nanas yang banyak agar ketika digigit lebih enak.
Untuk kue kastangel, Sucilawati juga menggunakan keju yang melimpah agar rasanya gurih dan enak.
Di tahun ini, Sucilawati hanya mendapat orderan kue sebanyak tiga lusin.
Ia menjual kue kering buatannya seharga Rp 80.000 untuk per toplesnya.
Di tengah harga bahan pokok yang mahal, Sucilawati mengaku kesulitan menjual kue kering.
Pasalnya, banyak pelanggan yang masih menawar harga.
"Susah jualannya, banyak pembeli yang pada nawar," tuturnya.
Akibatnya, keuntungan jual kue Lebaran di tahun ini tidak sebesar di tahun lalu.
Biasanya ia bisa mengantongi keuntungan sebesar Rp 500.000 untuk 3-4 lusin toples kue.
Sedangkan di tahun ini, ia hanya mendapat keuntungan sebesar Rp 300.000.
"Kalau tahun ini, cuma dapat untung Rp 300.000 karena kan bahan-bahannya lagi mahal," sambungnya.
Meski keuntungannya menurun, Sucilawati tetap menganggap hasil jualan kue Lebaran lumayan.
Selain itu, sisa kue yang tak terjual bisa ia makan sendiri.
"Hasilnya lumayan, dan lebihannya bisa buat sendiri," sambungnya.
Hasil keuntungan berdagang kue itu Sucilawati alokasikan untuk membeli baju Lebaran kedua buah hatinya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/04/08/19263381/cerita-sucilawati-penjual-kue-lebaran-yang-tetap-menjaga-kualitas