Salin Artikel

Penyebab Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading Masih Misteri, Dibunuh Sang Kekasih?

JAKARTA, KOMPAS.com - Nasib nahas menimpa wanita berinisial RN. Baru dua hari merantau dari Lampung, RN malah tewas di salah satu rumah toko di Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Adapun RN diketahui sedang hamil. Ia ditemukan tewas bersimbah darah dalam sebuah ruko di Jalan Boulevard Raya, Kelapa Gading. Penyebabnya masih menjadi misteri.

Kekasih RN berinisial A diduga sebagai dalang kematian korban. Pasalnya, A sempat menghilang dan meninggalkan RN sendirian tergeletak di kamarnya, Sabtu 20/4/2024).

Padahal, pasangan kekasih ini tinggal di ruko yang sama. Keduanya sama-sama bekerja di kedai tersebut.

Kekasih korban ditangkap

Tak berselang lama, A pun akhirnya ditangkap pihak kepolisian di kediamannya yang berada di Lampung pada Minggu, (21/4/2024).

"Iya benar, pelaku sudah kami tangkap dan amankan," ujar Kapolres Jakarta Utara Komisaris Besar (Kombes) Gidion Arif Setyawan kepada Kompas.com, Senin (22/4/2024).

Namun, Gidion masih enggan menjelaskan penyebab kematian RN yang sebenarnya. Ia mengungkapkan, akan menjelaskan secara detail terkait kasus itu di hari ini Selasa, (23/4/2024).

"Untuk lebih detailnya akan kami sampaikan lewat rilis besok (hari ini)," sambungnya.

Pelaku kaget RN meninggal

Dalam video penangkapan A yang diterima Kompas.com pada Senin (22/4/2024), terduga pelaku merasa kaget saat mengetahui RN tewas. A merasa seolah tak terjadi apa-apa. 

"Sudah pendarahan begitu kau tinggal, kau tahu di mana sekarang dia? Mati!!" ujar salah seorang petugas kepolisian dalam video itu.

Saat mendengar kekasihnya meninggal dunia, A pun merasa begitu terkejut dan sedih.

"Ya Allah, serius sih, Pak?" tanya A balik.

Dalam video itu, A berusaha membela dirinya. Ia mengatakan, tak berniat meninggalkan RN sendirian di kamarnya.

A mengaku diusir RN sehingga ia memutuskan untuk pergi dari ruko tersebut. Tak mau mendengar pembelaan A, polisi pun langsung membawanya ke kantor polisi.

Mencari pekerjaan di Jakarta

A dan RN datang ke Jakarta bersama-sama untuk mencari pekerjaan.

Akhirnya, keduanya pun diterima kerja di ruko itu yang dijadikan sebagai kedai makan.

"Iya, mereka kerja di situ (Kedai Anak Mami). Mereka baru dua hari kerja. Kalau ke saya mereka bilang suami istri ternyata bukan, cuma teman dekat. Si korban bilang mereka pacaran doang," ucap R ketika diwawancarai oleh Kompas.com, Senin.

Karena mengaku sebagai suami istri, A dan RN akhirnya diizinkan untuk tinggal satu kamar di lantai atas kedai itu.

Dikunci dari dalam

Dua hari bekerja di Kedai Anak Mami, peristiwa nahas pun menimpa RN. RN pertama kali ditemukan di kamarnya oleh saksi berinisial R (25) yang merupakan teman kerjanya.

Sekitar pukul 7.30 WIB, R datang ke ruko untuk bekerja seperti biasa. Namun, kondisi ruko sangat sepi saat itu.

Kamar tempat RN ditemukan tak bernyawa dikunci dari dalam saat ia mencoba mengetuk pintu.

Akhirnya, R berinisiatif menghampiri kamar korban yang berada di lantai tiga ruko itu.

"Karena tidak ada orang, saksi I (R) langsung menuju ke kamar korban yang berada di lantai tiga kedai ini," tutur Kapolsek Kelapa Gading, Komisaris Maulana Makarom, Senin.

Setibanya di lantai atas, R pun langsung mengetok kamar korban. Namun, tak ada jawaban. R nekat mengintip dari celah jendela untuk memastikan kondisi kamar itu.

Saat mengintip, R melihat korban sudah tergeletak di lantai kamar. R langsung melaporkan kejadian itu ke sekuriti berinisial MH (49).

R dan MH pun mendatangi lagi kamar RN. MH berusaha mengetuk kamar korban. Namun, tak ada jawaban.

Akhirnya, keduanya pun melaporkan kejadian itu ke pihak kepolisian Polsek Kelapa Gading.

Pukul 09.00 WIB Sabtu (20/4/2024), pihak kepolisian pun datang ke lokasi kejadian dan mendobrak kamar RN bersama dua orang saksi.

Setelah diperiksa, RN ditemukan tidak bernyawa dalam kondisi telentang tanpa busana lengkap.

"Didapati korban sudah tidak bernyawa dalam kondisi terlentang, tanpa celana," sambung Maulana.

Jenazah RN dibawa pulang ke Lampung

Setelah ditemukan tewas, jenazah RN dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur untuk divisum dan di autopsi.

Usai dilakukan otopsi, jenazah RN dijemput oleh keluarganya untuk dikebumikan di kampung halamannya yang berada di Lampung.

"Kalau jenazah semalam sudah diantar ke rumah korban, yaitu Lampung," kata R.

Sepengetahuan R, mayat RN diantar pulang ke Lampung oleh sahabatnya dari kecil yang sudah dianggap keluarga.

"Iya, dia (sahabat RN) nganterin mayat korban dari Jakarta ke Lampung," jelasnya.

RN memiliki dua orang anak

R juga mengatakan, RN sudah memiliki dua orang anak di kampung halamannya. Informasi itu, R dapatkan dari salah seorang keluarga korban.

"Iya, si korban mempunyai anak dua sudah besar-besar," katanya.

Berdasarkan informasi yang R dapati, RN sudah cerai dengan suaminya. Kemudian, RN pun membina hubungan dengan kekasihnya yang juga sebagai terduga pelaku.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/04/23/06304181/penyebab-tewasnya-wanita-hamil-di-ruko-kelapa-gading-masih-misteri

Terkini Lainnya

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Megapolitan
Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke