Salin Artikel

Jangan Khawatir Lagi, Taksi "Online" Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Pasalnya, pengelola Terminal Kampung Rambutan menegaskan bahwa taksi online diperbolehkan masuk ke dalam terminal untuk mengantar atau menjemput penumpang.

"Semua layanan, baik taksi offline online, boleh mengambil (penumpang)," tegas Kepala Terminal Kampung Rambutan Yulza Ramadhoni di lokasi, Senin (22/4/2024).

Pihak terminal dan jajaran Polsek Ciracas dari Pos Polisi Terminal Bus Kampung Rambutan pun telah menekankan poin tersebut pada pengemudi taksi online dan offline.

Pasalnya, tidak pernah ada regulasi terkait antar atau jemput penumpang di terminal hanya boleh dilakukan oleh taksi offline.

"Tidak ada regulasi dari terminal yang melarang untuk taksi online mengambil penumpang di terminal. Semua layanan, baik itu taksi online maupun offline, diperbolehkan," ucap Yulza.

Banyak dari mereka khawatir terjadi perselisihan dengan taksi offline di Terminal Kampung Rambutan, khususnya saat menjemput penumpang.

Kendati demikian, pihak terminal telah mengambil langkah untuk memanggil seluruh paguyuban dan pengemudi taksi offline di sana.

"Kami sudah panggil untuk membuat surat pernyataan untuk tidak ada lagi pelarangan dari online untuk menjemput penumpang di sini. Ini jadi momentum kami untuk membenahi layanan di sini," tegas Yulza.

Penumpang diminta lapor jika dapat intimidasi saat pakai taksi online

Yulza mengatakan, penumpang yang mengalami intimidasi saat menggunakan taksi online di Terminal Kampung Rambutan bisa melapor ke pengelola terminal.

Mereka juga bisa melapor ke jajaran Polsek Ciracas di Pos Polisi Terminal Bus Kampung Rambutan. Lokasinya dekat Plaza LRT Kampung Rambutan.

"Apabila ada penumpang yang merasa terintimidasi, bisa lapor ke petugas terminal atau polisi," ujar Yulza.

Karena itu, Yulza meminta kepada seluruh penumpang untuk tidak merasa khawatir apabila menggunakan taksi online.

"Kami juga sampaikan, tidak perlu takut menggunakan layanan taksi online. Bila penumpang kebingungan, bisa hubungi petugas terminal atau kepolisian untuk kami arahkan pickup di mana," kata Yulza.

Bakal adakan titik pick up dan drop off

Yulza menyampaikan, pihaknya mempertimbangkan pengadaan titik pengantaran dan penjemputan bagi penumpang yang menggunakan layanan transportasi online.

"Kami masih koordinasi lebih lanjut untuk pelayanan titik drop off atau pick up agar penumpang nyaman," ungkap Yulza.

Menurut Yulza, saat ini belum ada titik resmi bagi transportasi online untuk mengantar dan mengangkut penumpang di Terminal Kampung Rambutan.

Biasanya, kata Yulza, mereka berhenti di depan gedung park and ride, pintu gerbang Terminal Kampung Rambutan, dan Plaza LRT Kampung Rambutan.

Berkaitan dengan pemberhentian di depan gedung park and ride, Yulza berujar, ini karena titik tersebut adalah area kedatangan penumpang.

Sementara Plaza LRT Kampung Rambutan cukup dekat dengan area keberangkatan.

Oleh karena itu, pengelola terminal bakal mempertimbangkan lokasi yang tepat agar penumpang nyaman.

"Selanjutnya, kami akan melakukan evaluasi terhadap layanan perpindahan moda transportasi di terminal," tutur Yulza.

"Itu masih dievaluasi agar ke depannya lebih tertata atau kami siapkan tempat khusus perpindahan layanan moda transportasi," imbuh dia.

Adapun kepastian taksi online boleh antar jemput penumpang di Terminal Kampung Rambutan merupakan buntut dari cekcok yang terjadi antara pengemudi taksi offline dengan penumpang tunadaksa, Sabtu (20/4/2024) pagi.

Pengemudi taksi offline itu terlibat cekcok terkait layanan taksi online. Pria tunadaksa itu bertanya di mana layanan taksi online berada.

Namun, ia diarahkan ke titik lain yang jaraknya cukup jauh.

"Disampaikan ke penyandang disabilitas, ada di sekitar Plaza LRT maupun di depan Pos Polisi Terminal Bus Kampung Rambutan," kata Yulza.

Namun, akses menuju dua titik itu dianggap terlalu jauh oleh pria tunadaksa tersebut.

Ditambah lagi, ia dan seorang perempuan yang sedang bersamanya membawa cukup banyak barang.

"Karena terlalu jauh aksesnya ke sana, jadi terjadi perselisihan yang menyebabkan percekcokan," tutur Yulza.

Sebelumnya, beredar video di media sosial Tiktok dan Instagram berkait cekcok antara pengemudi taksi offline dengan pria penyandang tuna daksa di Terminal Kampung Rambutan.

Diceritakan, insiden terjadi saat penumpang memesan taksi online setelah tiba dari luar kota.

Pada keterangan video disebutkan, mulanya ada mobil Daihatsu Sigra warna hitam yang datang ke dalam area Terminal Bus Kampung Rambutan yang dipesan pria penyandang disabilitas itu.

(Tim Redaksi: Nabilla Ramadhian, Akhdi Martin Pratama, Larissa Huda)

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/04/23/16465821/jangan-khawatir-lagi-taksi-online-dipastikan-boleh-antar-jemput-penumpang

Terkini Lainnya

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke