Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uban di Kepala

Kompas.com - 24/06/2013, 23:25 WIB
Jodhi Yudono

Penulis

"Tuh, gara-gara ketawa Kokom yang kelewat keras merpati itu jadi terbang."
"Biarin. Abis Kokom keki, dari tadi mereka ngeliatin kita terus."

Mereka memang sempat tertawa bersama, tapi tak lama. Sebab ternyata, naiknya harga-harga itu telah menjadi ancaman yang mengerikan bagi orang-orang yang cuma dihibur oleh bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) sebesar Rp 150.000. Huah! Sebuah tipu daya macam apa lagi ini, menggantikan hidup yang tekor hanya dengan uang Rp 150.000.

"Terus penyebab lain datangnya uban apa tadi, Bang?"

Ah, untunglah Kokom mengejutkan lamunan Juha yang mulai mengembara ke mana-mana.

"Eh, apa Kom?"
"Tuh kan Abang ngelamun padahal Kokom ada di deket Abang. Kokom nanya, penyebab lainnya tumbuhnya uban itu apa lagi?"
"Banyak ngetik di depan komputer, faktor keturunan, stres."
"Abang suka stres juga?"
"Mana ada orang yang kerja di Jakarta enggak stres, Kom? Jalanan macet, belum lagi sopir metromini yang ugal-ugalan di jalan. Belum lagi kalau baca berita yang menulis pernyataan para petinggi yang mirip dagelan. Belum lagi kalau pas mikirin kamu, Kom...."

Kokom yang semula mendengar perkataan Juha sambil mengelus-elus rambut suaminya itu langsung kaget.

"Kokom bikin stres Abang?"
"Iya."

Wajah Kokom menegang. Ia tampak serius benar.

"Katakan dengan jujur, Bang. Apa yang membuat Abang stres. Kelakuan Kokom, pelayanan Kokom, katakan terus terang, Bang."
"Sabar, Kom. Sabar."
"Kagak bisa. Kokom baru tahu, selama ini Abang menyimpan rahasia sama Kokom."
"Rahasia apaan?"
"Nah itu, Abang bilang stres gara-gara mikirin Kokom."
"Abang stres kalau uban di kepala Abang makin banyak, Kokom kagak sayang lagi sama Abang."
"Huh!" Kokom masih ngambek.
"Kalau rambut Abang sudah memutih semua, jangan-jangan Kokom berpaling ke lelaki lain yang lebih mudaan dan belum beruban."
"Ngaco!"
"Katanya lelaki beruban itu seksi ya Kom?"
"Ge-er lo."
"Aduh!" teriak Juha. Sekali sentak lima helai rambut sekaligus tercerabut dari kepala Juha.

"Biar mudaan dikit, hehehe." Kokom berlari ke dalam rumah sambil meniup hela-helai rambut dari genggaman tangannya.

@JodhiY

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

    Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

    Megapolitan
    Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

    Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

    Megapolitan
    Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

    Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

    Megapolitan
    Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

    Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

    Megapolitan
    Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

    Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

    Megapolitan
    Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

    Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

    Megapolitan
    BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

    BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

    Megapolitan
    Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

    Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

    Megapolitan
    Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

    Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

    Megapolitan
    Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

    Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

    Megapolitan
    Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

    Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

    Megapolitan
    Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

    Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

    Megapolitan
    Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

    Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

    Megapolitan
    Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

    Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

    Megapolitan
    Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

    Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

    Megapolitan
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com