Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Yakin Lurah-Camat "Incumbent" yang Digeser Tak Cemburu

Kompas.com - 26/06/2013, 21:13 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Joko Widodo yakin tak ada kecemburuan antara para lurah dan camat definitif yang tak lagi menjabat terhadap lurah dan camat yang terpilih dalam seleksi dan promosi jabatan atau dikenal lelang jabatan. Menurutnya, tes bukan soal layak dan tak layak.

"Oh tidaklah. Bukan mereka enggak pintar. Hanya tempatnya saja enggak cocok, gitu saja. Mungkin dia bagusnya di wali kota, enggak cocok di camat atau sebaliknya," ujar Jokowi kepada wartawan di Balaikota, Jakarta, Rabu (26/6/2013) sore.

Data Badan Kepegawaian Daerah DKI Jakarta menyebutkan, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo akan melantik 311 dari 498 orang peserta lelang jabatan menjadi lurah dan camat, Kamis (27/6/2013) besok. Adapun, dari jumlah itu, sebanyak 13 camat definitif dan 39 lurah definitif tak lagi menjadi lurah camat dan digantikan peserta lain.

Bagi lurah dan camat definitif peserta lelang jabatan yang tidak ditempatkan lagi sebagai lurah dan camat, Jokowi memastikan tidak akan diturunkan ke golongan yang lebih rendah. Malah ada yang naik promosi ke golongan lebih tinggi.

"Bagi saya, yang baik memang saya perintahkan untuk dipromosikan. Kalau tempat promosinya, mungkin menunggu seminggu lagi ada," lanjutnya.

Menurutnya, program yang baru dilaksanakan satu kali dalam sejarah birokrasi di Jakarta itu merupakan bentuk perekrutan pejabat ideal. Dengan sejumlah tes, mulai dari manajerial serta tes lapangan, para pejabat diuji secara terbuka dan transparan untuk ditempatkan di tempat yang sesuai dengan hasil asesmen terhadapnya.

"Saya rasa tesnya sudah komplit. Kalau dari sekian lurah dan camat ada satu atau dua yang kepeleset, jangan dibesar-besarkan," ujarnya.

Seperti diketahui, hasil dari seleksi promosi jabatan lurah dan camat tahap satu meloloskan 498 peserta dari 1.156 peserta. Di DKI Jakarta sendiri membutuhkan sebanyak 44 jabatan camat dan 267 jabatan lurah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

    Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

    Megapolitan
    Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

    Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

    Megapolitan
    BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

    BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

    Megapolitan
    Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

    Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

    Megapolitan
    Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

    Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

    Megapolitan
    Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

    Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

    Megapolitan
    Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

    Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

    Megapolitan
    Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

    Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

    Megapolitan
    Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

    Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

    Megapolitan
    Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

    Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

    Megapolitan
    Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

    Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

    Megapolitan
    Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

    Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

    Megapolitan
    Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

    Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

    Megapolitan
    Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

    Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

    Megapolitan
    Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

    Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

    Megapolitan
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com