Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daging Sapi Impor Tak Diminati Pedagang Kramat Jati

Kompas.com - 17/07/2013, 22:44 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang daging sapi di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, tak berminat menjual daging sapi yang diimpor Badan Usaha Logistik (Bulog) dari Australia dan Selandia Baru karena banyak gajihnya. Meski begitu, mereka tak menutup kemungkinan menjual daging sapi impor.

Seorang pedagang daging, Didik (40), menjelaskan, dari sepuluh kilogram daging sapi impor, gajihnya sebanyak tiga kilogram. Sementara pada 10 kilogram daging sapi lokal, gajihnya sebanyak 0,5-1 kilogram. Mengenai harga, satu kilogram daging sapi impor dijual ke pedagang dengan harga sekitar Rp 70.000.

Pedagang akan mempertimbangkan mengambil daging impor hanya jika daging sapi lokal langka. Jika harga beli daging impor sekitar Rp 70.000, mereka akan menjual daging impor dengan harga Rp 95.000-Rp 98.000.

"Dari 10 kilo ada berapa persen daging kotornya (gajih). Berapa kali lipat itu. Itu yang bikin rugi. Dari 10 kilo bisa 3 kilo yang kotor. Bisa rugi. Kalau impor lebih banyak (gajihnya), lebih tebel," kata Didik, Rabu (17/7/2013).

"Belum berani (ambil), ini pasaran lagi sepi (konsumen). Kalau rame (konsumen), kita kekurangan stok, kita berani (ambil daging impor). Tapi ini lokal saja belum habis ini," ujar Didik.

Bulog membawa daging impor sebanyak 500 kg ke Pasar Kramat Jati pada Rabu (17/7/2013) sekitar pukul 11.00 WIB. Hingga pukul 14.00 WIB, mereka hanya ada satu pedagang yang membeli. Pedagang itu membeli sekitar 50 kg.

"Pedagang mengatakan masyarakat lebih suka daging yang masih segar, baru dipotong. Sedangkan daging impor itu merupakan daging yang sudah dibekukan. Sementara itu, kendala lain stok di dalam Pasar Kramatjati juga menurutnya masih banyak," ujar petugas operasi pasar dari Bulog, Musastin Said.

"Daging lokal segar di Kramatjati masih banyak. Kemudian pedagang juga hanya mau membeli dengan merek tertentu yang mereka kenal. Mereka ragu terhadap merek yang belum mereka kenal," lanjutnya.

Untuk daging impor, Bulog membawakan daging kelas A, B, dan C. "Kata pedagang yang bagus B, saya kurang tahu juga sih bedanya apa," tukas Musastin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com