Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Preman Tanah Abang Bingung PKL Masuk Blok G

Kompas.com - 05/08/2013, 09:38 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Selama ini, banyak preman di Tanah Abang menggantungkan penghasilan hidupnya dari keberadaan pedagang kaki lima (PKL). Setelah PKL masuk ke Blok G, mereka pun galau.

Mihrom (57), salah seorang preman di Tanah Abang, mengakui kehidupannya selama ini ditopang dari hasil jasa lahan parkir di Tanah Abang. Menurut dia, apabila pedagang pindah ke Blok G, akan banyak pemuda penganggur dan tak punya penghasilan lagi.

Bahkan, Mihrom pun terancam kehilangan penghasilan. Dia menjaga lahan parkir di sekitar Pasar Tanah Abang. Di tempatnya, ada 19 pemuda lainnya yang menggantungkan penghasilan hidup dari lahan parkir itu.

Mihrom mengaku baru sejak tahun 2005 mulai ikut menjaga lahan parkir. Dia mulai terjun setelah usaha konveksinya bangkrut. Sekarang dari menjaga lahan parkir, Mihrom masih bisa menyekolahkan dua anaknya. Makanya, Mihrom bingung apabila PKL dipindah ke Pasar Blok G. Sebab, ada kemungkinan lahan parkirnya hilang.

Begitu juga dengan Prawira (28), yang sudah tiga tahun bekerja bersama Mihrom. Dia mengaku bingung mau pindah ke mana lagi apabila terkena gusuran (PKL pindah ke Blok G).

Tadinya Prawira bekerja di bengkel, tetapi lantaran tak sesuai dengan besaran upahnya, dia pun pindah ke lahan parkir itu. Jadi petugas parkir liar penghasilannya terbilang lumayan. Dalam sehari dia hanya bekerja selama lima jam dan mendapat upah antara Rp 50.000 hingga Rp 75.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Megapolitan
Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Megapolitan
Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Megapolitan
Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Megapolitan
Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com