Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Pedagang Cikini, PT KAI Ikuti Saran Basuki

Kompas.com - 23/08/2013, 19:42 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — PT Kereta Api Indonesia (KAI) sebetulnya berencana membongkar kios pedagang di Stasiun Cikini pada bulan Ramadhan 2013. Setelah mempertimbangkan masukan dari Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, rencana itu direalisasikan pada Kamis (22/8/2013).

"Kalau pihak kereta api mau bongkar, ya silakan, tapi jangan di bulan suci Ramadhan. Itu yang saya sampaikan kepada PT KAI," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Jumat (23/8/2013).

"Mungkin PT KAI mau memperluas stasiun. Itu hak mereka. Sama saja misalnya kamu punya toko dan saya sewa. Jika sudah sampai masanya dan kamu mau pakai tempat itu buat yang lain, itu hak kamu dong," kata Basuki.

Pedagang itu berjualan di kios-kios di Stasiun Cikini dengan sistem kontrak. Kontrak itu berakhir pada 2010. Setelah kontrak habis, PT KAI memberikan toleransi selama tiga tahun kepada para pedagang.

Melalui PD Pasar Jaya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sempat berusaha membantu para pedagang dengan mencarikan tempat relokasi. Namun, pedagang menolak pindah.

Setelah pembongkaran, Pemprov DKI meminta PD Pasar Jaya kembali menghubungi pedagang-pedagang itu untuk membicarakan relokasi.

Direktur Utama PD Pasar Jaya Djangga Lubis mengatakan, pedagang Cikini minta direlokasi ke Pasar Cikini, yang terletak di seberang Stasiun Cikini. Namun, menurut Djangga, Pasar Cikini tak bisa menampung pedagang Stasiun Cikini.

"Sekarang kita mau cek lagi pasar mana yang masih kosong. Nanti mereka akan kami relokasi ke pasar yang kosong," ungkap Djangga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com