Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sisi Barat Waduk Ria Rio Bersih dari Eceng Gondok

Kompas.com - 02/09/2013, 22:50 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —
Upaya normalisasi waduk hingga kini terus dilakukan Pemprov DKI di kawasan Waduk Ria Rio, Pulogadung, Jakarta Timur. Petugas dengan menggunakan ekskavator amfibi masih terus membersihkan tanaman eceng gondok yang memenuhi sisi barat Waduk Ria Rio. 

Berdasarkan pantauan Kompas.com, Senin (2/9/2013), sebanyak empat alat berat yang terdiri dari dua ekskavator amfibi dan dua ekskavator ditempatkan di tepi barat Waduk Ria Rio untuk membersihkan eceng gondok yang memenuhi kawasan tersebut.

Sejauh ini, permukaan air yang sebelumnya ditutupi banyaknya eceng gondok kini nyaris tidak ada lagi. Meski begitu, kondisi air memang tak ideal. Warna air terlihat hitam pekat dan mengeluarkan aroma kurang sedap.

Tumbuhan liar di atas permukaan air itu dipindahkan dengan alat berat dan dikumpulkan pada tepi lahan bagian barat waduk. Permukaan air dari sisi barat hingga tengah waduk pun tampak lebih jelas terlihat.

Kendati demikian, pemandangan berbeda terlihat di sisi selatan dan timur waduk. Tumbuhan eceng gondok masih menutupi permukaan air waduk dan belum tersentuh untuk dibersihkan.

Pelaksana tugas (Plt) Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta Yonathan Pasodung mengatakan, pembersihan di lokasi memang masih berlanjut hingga saat ini.

"Pembersihan masih berlanjut, sekarang bisa dilihat di sisi barat waduk itu sudah bersih," kata Yonathan saat dihubungi Kompas.com, Senin (2/9/2013).

Sementara itu, di kawasan sisi utara waduk, tumbuhan eceng gondok masih tampak di tepian waduk yang berbatasan langsung dengan permukiman warga di RT 07 RW 15 Waduk Ria Rio.

Selain itu, terdapat juga sampah rumah tangga yang masih telihat pada tepian permukiman warga yang berbatasan langsung dengan di sisi utara dan timur waduk.

Dirancang untuk taman

Yonathan menjelaskan, lahan yang berada di tepi barat saat ini masih dalam proses grading atau perataan tanah. Lahan itu, menurutnya, sedang dalam proses desain untuk dijadikan sebagai taman.

"Jadi, perlu tambahan tanah merah untuk dibuat kontur untuk taman. Sekarang masih proses desain," ujar Yonathan.

Mengenai lahan di sisi selatan, rencananya dalam masterplan akan dibangun hotel, sedangkan di sisi timur akan dibangun gedung opera. Namun, mengenai detail pastinya, ia mengatakan saat ini masih dalam perencanaan.

"Sementara ini kita masih tunggu skematik desain dari Singapura. Jadi, semacam masterplan secara keseluruhan untuk Waduk Ria Rio," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com