Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilema Basuki Tambah Bus Sekolah

Kompas.com - 13/09/2013, 18:34 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Basuki Tjahaja Purnama mengaku DKI Jakarta menginginkan penambahan unit bus sekolah. Namun, menurut dia, penambahan bus itu belum tercapai kalau hingga saat ini pengadaan bus sedang belum dilaksanakan.

"Kalau busnya belum ada, kita belum bisa ngomong juga. Bagaimana mau menambah bus sekolah? Bus umum kita saja belum cukup dan mesti beli," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta itu di Balaikota Jakarta, Jumat (13/9/2013).

Selain akan menambah unit bus sekolah untuk pagi dan sore, DKI mengkaji apakah siswa-siswa sekolah itu dapat hanya menumpang ke bus-bus biasa atau transjakarta. Basuki mengatakan, perlu pengkajian lebih lanjut terkait apakah dengan menggunakan Kartu Jakarta Pintar (KJP), siswa dapat lebih mudah untuk mengakses bus sekolah.

"Kita lagi carilah formatnya. Tapi, ya busnya harus cukup," katanya.

Kepala Seksi Pelayanan Bus Sekolah Unit Pengelolaan (UP) Angkutan Bus Sekolah Dinas Perhubungan DKI Jakarta Marihot Sirait mengatakan, Dishub DKI masih melakukan pemetaan kawasan yang akan dilayani bus sekolah. Hingga sekarang, DKI baru memiliki 15 rute dengan 81 unit di lima wilayah Ibu Kota.

Menurut dia, Jakarta masih membutuhkan rute lebih banyak lagi. Namun, penambahan rute itu membutuhkan anggaran cukup besar karena harus didukung jumlah unit bus sekolah yang lebih banyak lagi.

Seharusnya, DKI dapat memiliki unit bus sekolah, sekitar 470 hingga 500 unit. Terdapat dua jenis bus sekolah, yaitu bus besar berukuran metromini dan bus kecil berukuran mobil travel yang berkapasitas 16 orang.

Tahun ini, Dishub DKI Jakarta merencanakan penambahan bus sekolah hingga 23 unit. Setiap hari, bus sekolah ini beroperasi mulai dari pukul 05.30-07.00 WIB, 11.00-14.30 WIB, 15.00-16.30, dan 17.00-18.30 WIB. Tiap harinya, jumlah penumpang yang terangkut mencapai 15.000 siswa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com