Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta Juara Umum Popnas XII, Basuki Janjikan Bonus Rp 1,5 Miliar

Kompas.com - 22/09/2013, 18:22 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kontingen DKI Jakarta ditetapkan sebagai Juara Umum dalam Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) XII. Sebagai apresiasi atas prestasi yang telah diraih para pelajar itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan Pemprov DKI Jakarta akan memberikan bonus insentif kepada para atlet yang besarannya mencapai Rp 1,5 miliar.

"Kita sudah sediakan besaran insentif Rp 1,5 miliar untuk dibagikan ke atlet sesuai dengan prestasinya," kata Basuki, di Buperta Cibubur, Jakarta Timur, Minggu (22/9/2013).

Pemberian insentif itu, kata dia, merupakan upaya Pemprov DKI untuk memotivasi para atlet muda, agar ke depannya dapat berprestasi lebih baik kembali. Melalui olahraga pula, lanjut dia, dapat membentuk dan menguatkan mental anak muda di Jakarta. Pembentukan mental itu pulalah yang dapat mengangkat para atlet untuk dapat berprestasi di kancah internasional.

Basuki memberi contoh, salah satu atlet yang fisiknya kurang sempurna, namun mentalnya kuat adalah pesepakbola legendaris asal Argentina, Diego Maradona. "Coba lihat Maradona, tubuhnya pendek, tapi bisa jago sepakbolanya. Ini masalah mental saja, kalau mentalnya kalah, ya pasti kalah," kata pria yang akrab disapa Ahok tersebut.

Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda DKI Jakarta, Ratiyono mangaku masih belum mengetahui bagaimana mekanisme pembagian dana insentif tersebut. Kendati demikian, ia memastikan, jumlah insentif yang diberikan tahun ini, jauh lebih besar jika dibandingkan Popnas XI, yang diselenggarakan di Riau.

Sebanyak 324 atlet pelajar asal kontingen DKI Jakarta mengikuti Pekan Olah Raga Pelajar Nasional (Popnas) XII yang digelar di Jakarta, 14-20 September 2013. Kontingen DKI Jakarta menjadi juara umum dalam perhelatan tersebut. Sebanyak 64 emas diraih oleh atlet pelajar DKI. Jumlah itu melampaui target awal DKI untuk dapat menyabet hingga 53 emas. Juara bertahan Jawa Timur harus puas duduk di posisi runner up dengan perolehan sebanyak 43 emas.

Ratiyono mengatakan, banyak cabang olahraga dari DKI yang hasilnya melampaui target awal. Misalnya, dari cabang renang, mendapat 16 emas, dari target awal 8 emas. Cabang karate berhasil meraih 10 emas dari target awal lima emas.

Selain itu, kata dia, cabang bulutangkis beregu putri juga berhasil menyabet medali emas. DKI juga mengungguli perak dan perunggu dibanding provinsi lainnya. Kontingen DKI Jakarta memperoleh 49 perak dan 41 perunggu.

Untuk diketahui, pada Popnas XI 2012 tahun lalu di Riau, peringkat juara umum diraih oleh kontingen dari Jawa Timur. Sedangkan DKI Jakarta duduk di posisi kedua dari 33 provinsi yang turut dalam pertandingan antarpelajar itu. "Makanya di balik kesedihan atas peristiwa ambruknya GOR Koja, kita masih berbahagia karena anak-anak kita sangat berprestasi di Popnas," kata Ratiyono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com