Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan SBY Penentu Nama Jalan, melainkan Jokowi

Kompas.com - 08/10/2013, 15:07 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Panitia 17 Jimly Ashidique memastikan perubahan nama jalan kawasan Medan Merdeka tetap berlanjut. Dari usulan pertama untuk mengubah nama empat jalan, hanya dua jalan yang disepakati, yakni Jalan Merdeka Utara diganti menjadi Jalan Soekarno dan Jalan Merdeka Selatan jadi Jalan M Hatta.

Jimly mengungkapkan, berdasarkan Keputusan Presiden atau Keppres Nomor 25 Tahun 1995 tentang pembangunan kawasan Medan Merdeka di wilayah DKI Jakarta, usulan tinggal diserahkan kepada Presiden RI untuk sekadar mengetahui hal tersebut.

"Dalam Keppres itu, tidak ada yang menegaskan bahwa harus diputuskan presiden sehingga berlaku ketentuan umum, nama jalan diputuskan oleh gubernur," ujar Jimly kepada wartawan di Jakarta, Selasa (8/10/2013) siang.

Jimly menjelaskan, usulan tersebut nantinya akan diserahkan kepada Sekretaris Pengawasan Kawasan Medan Merdeka, organisasi bentukan Keppres, yakni Gubernur DKI Joko Widodo. Selanjutnya, Jokowi akan membawa usulan tersebut kepada Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Ketua Pengawasan Kawasan Medan Merdeka.

"Saya sarankan Pak Gubernur segera bertemu Mensesneg agar setelah itu sowan-lah istilahnya ke Presiden soal nama baru dua jalan," ujarnya.

Ditemui dalam kesempatan yang sama, Gubernur DKI Joko Widodo mengaku belum mendapatkan hasil usulan tersebut. Jika telah mendapatkan hasilnya, maka ia berjanji akan melakukan komunikasi dengan Menteri Sekretaris Negara secepatnya.

Sementara itu, soal tafsir Keppres bahwa keputusan perubahan nama jalan ada pada gubernur, dia mengaku belum mengetahuinya secara pasti. "Ke Mensesneg dulu, minta penjelasan siapa yang memutuskan karena ada dua tafsir, ada yang bilang presiden, ada yang bilang gubernur," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com