Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Pegawai Kemendag Ditembak di depan Plaza Senayan

Kompas.com - 18/10/2013, 18:55 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -Sebuah mobil Toyota Innova bernomor polisi B 1102 RFN yang ditumpangi E, seorang pegawai di Kementrian Perdagangan, ditembak orang tak dikenal di Jalan Asia Afrika, Jakarta Pusat, tepatnya di depan mal Plaza Senayan, Kamis (17/10/2013) malam. Penembakan dilakukan tak lama setelah mobil tersebut keluar dari mal Senayan City.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, saat itu mobil tersebut sedang ditumpangi E beserta kedua anak dan seorang sopirnya. E merupakan istri dari seorang Jaksa yang bertugas di Kejaksaan Agung.

"Saat keluar dari mal Senayan City, mobil ditembak oleh seseorang mengenai kaca belakang. Kaca belakangnya pecah, tapi pecahnya masih berkumpul," kata Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Jumat (18/10/2013).

Rikwanto menjelaskan, beberapa meter dari lokasi kejadian ditemukan dua buah peluru gotri. Tak ada suara tembakan yang didengar para saksi di lokasi kejadian. Diduga, pelaku menggunakan airgun.

"Jenis airgun yang punya tekanan gas cukup tinggi sehingga bisa meremukan kaca," jelas Rikwanto.

Sejauh ini, kata Rikwanto, penyidik kepolisian sudah memintai keterangan tiga orang, yaitu kedua anak E dan sopirnya. Sementara E belum dimintai keterangannya karena masih trauma.

Namun polisi akan segera meminta keterangan E, serta sejumlah saksi kata di lokasi kejadian seperti petugas keamanan mal Plaza Senayan dan petugas keamanan lapangan golf Senayan.

"Akan menanyakan E apakah ada perselisihan (dengan pihak lain) atau cuma perbuatan orang iseng," ujar Rikwanto.

Barang bukti yang sudah diamankan polisi yaitu, dua buah peluru gotri dan kaca mobil yang pecah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com