Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hujan Deras di Jakarta, Pintu Air Katulampa Aman

Kompas.com - 29/10/2013, 14:16 WIB
Zico Nurrashid Priharseno

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Hujan deras disertai angin kencang menerjang wilayah Jabodetabek beberapa hari terakhir ini. Masyarakat pun dibuat khawatir akan datangnya banjir di wilayah tempat tinggal mereka.

Sejauh ini, kondisi ketinggian air di pintu air Katulampa, Bogor, masih terpantau normal. Penjaga pintu air Katulampa Bogor, Andi Sudirman, mengatakan, sejak beberapa hari terakhir sampai  Selasa (29/10/2013) siang, intensitas air di Katulampa masih terbilang normal.

"Hingga siang ini ketinggian air bertahan di angka 30 sentimeter. Ini masih terbilang normal," terangnya saat dihubungi, Selasa.

Normalnya ketinggian air di Katulampa, menurut Andi, dikarenakan kondisi cuaca di kawasan Bogor, Jawa Barat, masih terbilang normal. Batas normal ketinggian air di pintu air Katulampa berada di atas 50 sentimeter.

"Ambang batas kan, 50 sentimeter. Kalau masih cerah begini mudah-mudahan tidak ada peningkatan," kata Andi.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan hujan lebat masih akan menerjang wilayah Jabodetabek sepanjang pekan ini. Hal ini disebabkan kondisi cuaca masih berada di musim peralihan atau pancaroba.

Kepala Bidang Informasi Publik BMKG Achmad Zakir menerangkan, hujan akan turun dengan itensitas yang cukup deras disertai petir dan angin kencang. Sepenjang pekan ini diperkirakan hujan akan turun di wilayah Jabodetabek.

"Walau hujan turun hanya sekitar satu jam, tapi itensitasnya cukup deras. Kami menghimbau mulai dari sekarang masyarakat sudah membersihkan selokan agar meminimalisir banjir, serta memangkas pohon agar tidak tumbang," pungkasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com