Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lama Menunggu, Jokowi Batal Bertemu Perwakilan Buruh

Kompas.com - 31/10/2013, 18:27 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo secara mengejutkan keluar dari Balaikota Jakarta, Kamis (31/10/2013) sore. Ia menemui buruh yang berunjuk rasa di depan Balaikota dan meminta perwakilan buruh bertemu dengannya. Namun, pertemuan itu batal karena buruh tak kunjung mengirimkan wakilnya.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, para buruh datang sekitar pukul 16.00 WIB dan berkumpul di depan pagar Balaikota. Sekitar pukul 17.00 WIB, di saat para buruh tengah berorasi, Jokowi keluar Balaikota menuju ke arah buruh. Dengan dikawal tiga ajudannya, Jokowi berjalan santai menuju para buruh.

Kedatangan Jokowi, yang mengenakan kemeja putih lengan panjang dan celana panjang hitam tersebut, disambut meriah oleh para buruh. Mereka berdesakan mendekati Jokowi. Aparat kepolisian pun langsung membentuk pagar pengawalan untuk Jokowi.

"Akhirnya, Pak Jokowi keluar kandang juga nemuin kita," ujar salah seorang orator dari atas mobil sound system.

Jokowi kemudian meminta 10 perwakilan buruh bertemu dengannya di Balaikota. Namun, koordinator unjuk rasa tersebut malah menyuruh Jokowi menunggu 10 menit. Mereka akan mempersiapkan materi pertemuan tersebut.

Setelah menunggu sekitar lima menit tak dapat kepastian, Jokowi kembali masuk ke Balaikota dan memerintahkan Kepala Biro Kepala Daerah dan Luar Negeri Heru Budi untuk bertemu buruh. Melihat Jokowi kembali ke Balaikota, para buruh tidak protes. Mereka tampak mempersiapkan perwakilan.

Dalam perjalanan kembali ke Balaikota, Jokowi mengatakan ingin melakukan pendekatan terhadap buruh terkait tuntutan kenaikan upah minimum provinsi (UMP). Namun, rencana pertemuan tersebut akhirnya dialihkan ke stafnya karena Jokowi masih memiliki urusan lain yang harus diselesaikan. "Kerjaan saya kan banyak. Enggak cuma ini," ujar Jokowi.

Soal penetapan UMP, Jokowi enggan berkomentar lebih jauh dengan alasan ia tidak boleh mengintervensi UMP. Menurut Jokowi, penetapan UMP telah melalui mekanisme pembahasan di tripartit, yakni antara pekerja, pengusaha, serta Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DKI Jakarta.

Hingga pukul 18.00 WIB, aksi unjuk rasa buruh masih berlangsung, sedangkan Jokowi meninggalkan Balaikota. Sidang penetapan UMP yang dimulai sejak pukul 15.00 WIB masih berlangsung di lantai dua Gedung Pemprov DKI Jakarta. Belum ada keputusan apa pun dari sidang tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditemukan Kecurangan Pengisian Elpiji 3 Kg di Jabodetabek, Kerugiannya Rp 1,7 M

Ditemukan Kecurangan Pengisian Elpiji 3 Kg di Jabodetabek, Kerugiannya Rp 1,7 M

Megapolitan
Korban Penipuan 'Deka Reset' 45 Orang, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Korban Penipuan "Deka Reset" 45 Orang, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
3.772 Kendaraan di DKI Ditilang karena Lawan Arah, Pengamat : Terkesan Ada Pembiaran

3.772 Kendaraan di DKI Ditilang karena Lawan Arah, Pengamat : Terkesan Ada Pembiaran

Megapolitan
Polisi Tangkap Pelaku Kecelakaan Beruntun di Jalan Kartini Depok

Polisi Tangkap Pelaku Kecelakaan Beruntun di Jalan Kartini Depok

Megapolitan
Marketing Deka Reset Ditangkap, Pemilik Masih Buron dan Disebut Berpindah-pindah Tempat

Marketing Deka Reset Ditangkap, Pemilik Masih Buron dan Disebut Berpindah-pindah Tempat

Megapolitan
Enam RT di Rawajati Terendam Banjir, Warga Singgung Proyek Normalisasi

Enam RT di Rawajati Terendam Banjir, Warga Singgung Proyek Normalisasi

Megapolitan
Polisi Tangkap Satu Tersangka Penipuan Jual-Beli Mobil Bekas Taksi 'Deka Reset'

Polisi Tangkap Satu Tersangka Penipuan Jual-Beli Mobil Bekas Taksi "Deka Reset"

Megapolitan
Kecelakaan di Flyover Tambora Jakbar: Ojol Tewas Ditabrak Truk

Kecelakaan di Flyover Tambora Jakbar: Ojol Tewas Ditabrak Truk

Megapolitan
Banjir Rendam 6 RT di Rawajati Jaksel

Banjir Rendam 6 RT di Rawajati Jaksel

Megapolitan
Banjir di Kebon Pala Jatinegara, Warga: Ketinggian Langsung 2 Meter!

Banjir di Kebon Pala Jatinegara, Warga: Ketinggian Langsung 2 Meter!

Megapolitan
Pekan Depan, KASN Rilis Hasil Laporan Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN oleh Supian Suri

Pekan Depan, KASN Rilis Hasil Laporan Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN oleh Supian Suri

Megapolitan
Tentukan Jumlah Pantarlih hingga Anggaran Pilgub, KPU Jakarta Gelar Rakor Pemetaan TPS

Tentukan Jumlah Pantarlih hingga Anggaran Pilgub, KPU Jakarta Gelar Rakor Pemetaan TPS

Megapolitan
Pagi Ini, Banjir Rendam 38 RT di Jakarta Akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Banjir Rendam 38 RT di Jakarta Akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
KPU Jakarta Petakan TPS Jelang Pilkada 2024: Jumlah DPT 600 Orang Per TPS

KPU Jakarta Petakan TPS Jelang Pilkada 2024: Jumlah DPT 600 Orang Per TPS

Megapolitan
Bawaslu Depok Tidak Temukan Jejak Dugaan Supian Suri Lakukan Politik Praktis

Bawaslu Depok Tidak Temukan Jejak Dugaan Supian Suri Lakukan Politik Praktis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com