Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanpa Kehadiran Buruh, UMP DKI Tetap Diputuskan Hari Ini

Kompas.com - 31/10/2013, 19:49 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com —Rapat penentuan upah minimum provinsi (UMP) DKI 2014 yang dilaksanakan pada Kamis (31/10/2013) ini kembali tak dihadiri oleh unsur buruh. Anggota Asosiasi Pengusaha Indonesia, Bambang Adam, mengatakan bahwa rapat Dewan Pengupahan DKI tetap akan berjalan meskipun unsur buruh tak menghadiri penetapan tersebut.

"UMP tetap akan disahkan karena besok sudah harus disahkan Pak Gubernur," kata Bambang di Balaikota Jakarta, Kamis (31/10/2013) malam.

Hingga pukul 19.15 WIB, rapat Dewan Pengupahan untuk menetapkan UMP DKI 2014 itu masih diskors sejak dimulai pada pukul 15.00 WIB. Rapat yang berlangsung tertutup itu hanya dihadiri oleh dua unsur dewan, yakni pengusaha dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DKI.

Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, absennya unsur buruh tak memengaruhi penetapan UMP. Agenda penetapan UMP akan tetap berjalan seperti sedia kala. UMP akan ditetapkan hari ini dan besok disampaikan kepada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk ditandatangani.

Menurut Basuki, UMP yang akan ditetapkan menggunakan survei kebutuhan hidup layak (KHL) 2013 dengan 60 komponen. Adapun nilai KHL 2013 sudah ditetapkan adalah Rp 2.299.860,33. "Kita tidak mau dong disandera begitu. Pengusaha juga kan sudah buat hitungannya," kata Basuki.

Rapat Dewan Pengupahan DKI hari ini dihadiri oleh Kepala Disnakertrans DKI Priyono dan stafnya Aryana Satrya, Hadi Broto, Endang Sri Susilo, Mujiyono, Galuh Prasiwi, Wawan Gunawan, Tulus Ludiyo Setiawan, Eddy Suwardi, Arif Rahman, Hindradman, Tri Joko Raharjo, Orbelin Hutapea, Mohammad Sahroni, Suratno Widodo, dan Iwan Syaefuddin. Adapun perwakilan pengusaha terdiri atas Sjafrizal, Sarman Simanjorang, Nurjaman, Kasturi, Bambang Adam, Sanyoto, dan Asrial Chaniago. Sementara itu, perwakilan buruh yang tidak hadir adalah Akhmal Jajuli (FSP LEM KSPSI), Jimmy Rusman (KEP KSPI), Usman (SPSI), Dedy Hartono (Aspek Indonesia), Yan tumijan (Serikat Pekerja Nasional), Husni Mubaraq (NIBA KSPSI), dan Irzani Sugilan (KSPI).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tumpukan Sampah Menggunung di Kembangan, Warga Keluhkan Bau Menyengat

Tumpukan Sampah Menggunung di Kembangan, Warga Keluhkan Bau Menyengat

Megapolitan
Polisi Tilang Zoe Levana Usai Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Tilang Zoe Levana Usai Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

Megapolitan
Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Megapolitan
PPDB 'Online', Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah bagi Oknum Jual Beli Kursi Sekolah

PPDB "Online", Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah bagi Oknum Jual Beli Kursi Sekolah

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma 'Settingan'

Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma "Settingan"

Megapolitan
Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Megapolitan
'Flashback' Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

"Flashback" Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

Megapolitan
Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Megapolitan
Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Megapolitan
Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Megapolitan
PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

Megapolitan
Larang Bisnis 'Numpang' KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Larang Bisnis "Numpang" KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Megapolitan
Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA: Edukasi Anak sejak Dini Cara Minta Tolong

Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA: Edukasi Anak sejak Dini Cara Minta Tolong

Megapolitan
Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com