Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FPI Bakar Bendera Amerika di Depan Kedubes Australia

Kompas.com - 22/11/2013, 15:15 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
— Ratusan anggota Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan Front Pembela Islam (FPI) melakukan aksi protes di depan Kedutaan Besar Australia, Kuningan, Jakarta, terkait penyadapan. Mereka membakar gambar bendera Amerika di depan Kedubes Australia.

Aksi unjuk rasa dilakukan dengan orasi dan menyanyikan lagu "Indonesia Raya". Para pengunjuk rasa juga membentangkan sejumlah poster yang mengecam sikap Pemerintah Australia. Poster itu bertulisan, antara lain, "Tutup Kedubes Australia! Usir Diplomat Australia! Australia Penjarah Informasi" dan "Kedubes Menyadap Tutup".

Para peserta aksi unjuk rasa menuntut pemerintah segera mengusir diplomat Australia di Indonesia. Mereka menuding sikap pemerintah belum tegas terhadap aksi penyadapan yang dilakukan Australia.

Hizbut Tahrir mengutuk tindakan penyadapan yang dilakukan oleh Dinas Intelijen Australia terhadap sejumlah pejabat tinggi Indonesia karena tindakan itu jelas merupakan bentuk permusuhan, penghinaan, dan pengkhianatan yang nyata.

"Kami menuntut kepada pemerintahan Indonesia untuk menutup Kedubes Australia dan mengusir diplomatnya serta memutus hubungan diplomatik dengan negara yang sudah menjadi musuh kita," ujar orator dari HTI di depan Gedung Kedubes Australia, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (22/11/2013).

Selain itu, para pendemo dari FPI melakukan aksi melempar telur busuk ke dalam gedung Kedutaan Besar Australia. Mereka juga menyanyikan yel "Ganyang Australia, Bakar-bakar Australia sekarang juga".

Hampir pula terjadi bentrokan antara massa FPI dan polisi yang berjaga. Para pendemo dari FPI juga melakukan aksi pembakaran bendera Amerika Serikat karena Australia melakukan aksi penyadapan juga karena suruhan dari negara Amerika Serikat.

Aksi dari HTI dilakukan selama setengah jam, mulai dari pukul 14.00 sampai pukul 14.30, dan diteruskan oleh FPI sejak pukul 14.30.

Adanya aksi unjuk rasa ini membuat arus lalu lintas di Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, macet. Jalur lambat di depan Kedubes Australia terpaksa ditutup. Sebanyak 334 aparat kepolisian gabungan dari Polsek Setia Budi, Polres Jakarta Selatan, dan Polda Metro Jaya berjaga untuk mengamankan daerah di sekitar lokasi unjuk rasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com