Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki: Pemda DKI Pasca-Tahun 2017 Akan Nikmati Hasilnya

Kompas.com - 27/11/2013, 11:30 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan pemerintah daerah DKI Jakarta yang akan berkuasa tahun 2017 akan menikmati hasil kebijakan transportasi yang dikerjakan pada masa pemerintahannya bersama Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo. Ia pun mengaku siap tidak terpilih lagi saat pemilu kepala daerah tahun 2017 akibat kebijakan tersebut yang tidak populer.

"Memang hidup cuma jadi gubernur dan wakil gubernur? Sebagai warga Jakarta, kita kan juga bisa menikmati," kata Basuki yang langsung disambut tepuk tangan di Hotel Royal Kuningan, Jakarta, Rabu (27/11/2013).

Basuki mengatakan kebijakannya tentang transportasi, seperti pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) merupakan proyek yang tidak bisa diselesaikan dalam jangka pendek. Kelas menengah Jakarta yang terbiasa dengan kemacetan, lanjutnya, akan merasakan dampak selama proses pengerjaan proyek itu.

"(Pembangunan) jalan layang Casablanca saja orang marah-marah. Jadi karena kita orang politik, kita harus tarik ulur juga kalo menyinggung kelas menengah," kata Basuki.

Selain itu, Basuki mengatakan kebijakannya mensterilisasi jalur bus transjakarta yang tidak dibarengi dengan penambahan armada bus menuai protes. Ia meminta mereka bersabar karena penambahan armada bus membutuhkan waktu. Basuki juga tak peduli dengan kebijakan yang tidak populer tersebut dilakukan sebelum pemilu 2014.

"Pemilu kan tanggal 9 April. Kenapa kami tidak mensterilisasi busway mulai tanggal 10 April saja ya," ucapnya.

Basuki menuturkan selama dirinya menjadi wagub, ia mengaku mendapatkan komplain dari para konstituen karena ketidakberpihakannya pada mereka. Ia menegaskan dirinya lebih mementingkan konstitusi daripada konstituen. Kendati demikian, politisi Partai Gerindra itu mengakui dirinya sedang memperbaiki gaya berkomunikasi politiknya yang ceplas-ceplos.

"Tapi susah juga ya kalau tidak menjadi dirinya sendiri," katanya yang juga disambut tawa para hadirin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com