Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Besok, Pengemis Kaya Akan Dipulangkan ke Subang

Kompas.com - 02/12/2013, 22:29 WIB
Ummi Hadyah Saleh

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Walang bin Kilon (54) dan Sa' aran bin Satiman (70), dua pengemis kaya asal Subang yang kini dirawat di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2, Cipayung, Jakarta Timur, akan dikembalikan Dinas Sosial Provinsi Jakarta ke Subang pada Selasa pagi (3/12/2013).

Kepala Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta Ucu Rahayu mengatakan, nantinya proses pengembalian kedua pengemis tersebut didampingi petugas dari Dinas Sosial.

"Besok pukul 07.00 pagi, Pak Walang dan Sa'aran kita antar bersama petugas ke Subang," ujar Ucu saat ditemui wartawan di Kantor Suku Dinas Provinsi DKI Jakarta, Senen, Jakarta Pusat, Senin (2/12/2013).

Ucu mengatakan, Walang dan Sa'aran sebelumnya akan dijemput oleh pihak yang mengaku sebagai keluarga, tetapi tidak diizinkan pihak panti dan dinas sosial setempat karena tidak bisa menunjukkan kelengkapan identitas Keluarga.

"Kemarin (28/11/2013), ada keluarga dari Pak Walang yang mau menjemput, karena tidak bisa membawa surat-surat identitas keluarga yang lengkap, kita tidak serahkan ke mereka yang mengaku pihak keluarga, makanya besok (3/12/2013) kita antar langsung ke keluarganya, " katanya.

Lebih lanjut Ucu menjelaskan, dinas sosial telah bekerja sama dengan Dinas Sosial Pemerintah Kabupaten Subang yakni dalam proses pemulangan dua pengemis kaya tersebut.

Kata Ucu, proses pemulangan akan dihadiri dinas sosial setempat yang juga bertanggung jawab terhadap Walang dan Sa'aran. "Nantinya pada saat penyerahan diketahui oleh Dinas sosial pemerintah setempat agar mendapat pengawasan bersama karena sudah menjadi tanggung jawab dinas sosial," jelas Ucu.

Seperti diberitakan, dua orang pengemis ini terjaring petugas Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan pada Selasa (26/11/2013). Dari razia tersebut ditemukan uang Rp 25 juta hasil mengemis. 

Menurut Ucu, dari hasil penelusuran pihak panti, Walang dan Sa'aran memberikan informasi berbeda terkait uang jutaan yang ditemui petugas. Keduanya pun menceritakan dengan berbagai versi.

"Pihak panti menggali informasi mengenai uang Rp 25 juta yang berbeda-beda. Pak Walang bilang uang tersebut dari hasil penjualan sapi dan kambing di kampungnya dan juga sebagian lagi dari hasil mengemis, sementara Pak Sa'aran mengaku uangnya hasil mengemis selama 15 hari," pungkasnya.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com