Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Pastikan JLNT Tanah Abang Bisa Dilintasi pada 30 Desember

Kompas.com - 26/12/2013, 12:36 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Warga Jakarta sudah tak perlu menunggu lama lagi untuk dapat melintasi Jalan Layang Non-Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memastikan JLNT itu dapat dilintasi pada 30 Desember 2013 mendatang.

"Nanti tanggal 30 Desember akan dibuka. Tidak perlu pakai uji coba, langsung dibuka untuk umum," kata Jokowi saat menyusuri JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang, Jakarta, Kamis (26/12/2013).

Saat melintasi JLNT tersebut, ada bagian yang belum selesai pengerjaannya. Berdasarkan pantauan Kompas.com, bagian yang belum sempurna itu berada tepat di atas Hotel Le Meridien hingga Sampoerna Strategic. Panjangnya sekitar 200 meter.

Saat melintasi bagian yang belum diaspal itu, Jokowi tampak berhati-hati mengendalikan laju kendaraannya. Beberapa petugas yang berasal dari kontraktor, PT Istaka Karya, tampak masih mengerjakan pekerjaan, seperti mengecat dinding pembatas.

Alumnus Universitas Gadjah Mada Yogyakarta itu pun memastikan pengerjaan yang belum selesai itu dapat rampung sesegera mungkin. Adapun beberapa pekerjaan yang belum selesai ialah seperti pengaspalan jalan, pemasangan rambu lalu lintas, dan pembuatan taman di bawah JLNT.

"Hari Minggu ini semuanya pokoknya sudah rampung," ujar Jokowi.

Sekadar informasi, proyek pembangunan JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang terdiri atas tiga paket pembangunan, yaitu paket Casablanca, paket Prof Dr Satrio, dan paket Mas Mansyur. Seharusnya, JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang ini rampung Desember 2012 lalu. Namun, dalam proses penyelesaiannya, Gubernur Jokowi dan wakilnya, Basuki Tjahaja Purnama, menilai PT Istaka Karya sebagai pelaksana proyek telah gagal memenuhi target pengerjaan proyek (wanprestasi).

Setelah mendapat audit dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), pembangunan jalan layang senilai Rp 900 miliar itu pun dilanjutkan kembali. Pengerjaan proyek tersebut dimulai tahun 2010 yang dikerjakan dalam beberapa paket.

Paket Casablanca dikerjakan kontraktor PT Wijaya Karya dan PT Wijaya Konstruksi, lalu paket Dr Satrio dikerjakan PT Adhi Karya. Sementara paket Mas Mansyur dikerjakan PT Istaka Karya dan PT Sumber Sari dengan subkontraktor PT Nindya Karya. Anggaran penyelesaian JLNT tahun ini dianggarkan dalam pos anggaran Dinas PU DKI dengan total nilai Rp 101,5 miliar.

Rincian pembangunan jalan layang paket KH Mas Mansyur sebesar Rp 64 miliar, paket Casablanca Rp 2 miliar, paket Jalan Prof Dr Satrio Rp 21,5 miliar, anggaran pembangunan ramp on off barat Rp 1,5 miliar dan ramp on off timur Rp 12,5 miliar. Bentangan jalan layang di atas Jalan Jenderal Sudirman ini juga cukup panjang, yakni mencapai 110 meter, dan tinggi 18 meter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com