Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Motor Dilarang Melintasi JLNT Kampung Melayu-Tn Abang

Kompas.com - 01/01/2014, 16:36 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Jalan Layang Non Tol atau JLNT, Kampung Melayu-Tanah Abang, Jakarta hanya diperuntukan bagi kendaraan roda empat saja. Kendaraan bermotor jenis roda dua dilarang melintasi jalan yang baru diresmikan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo pada 31 Desember 2013 lalu itu.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Jakarta, Manggas Rudy Siahaan, menjelaskan bahwa alasan kebijakan tersebut lantaran kondisi alam dan struktur jalan. Motor tak diperkenankan melintas lantaran angin di atas JLNT cukup kencang hingga membahayakan pengendara.

"Jadi demi keselamatan pengendara kendaraan roda dua, mereka tidak diperbolehkan naik. Harus melewati jalan di bawahnya," ujar Manggas saat dihubungi wartawan pada Rabu (1/1/2013) pagi.

Namun, hingga dua hari beroperasinya JLNT tersebut, sejumlah pengendara kendaraan roda dua belum mengindahkan aturan tersebut. Setiap hari, terutama pada jam-jam pergi dan pulang kantor, banyak kendaraan roda dua yang melintasi JLNT.

Secara terpisah, Gubernur Jakarta, Joko Widodo maklum atas pelanggaran tersebut. Ia menganggap hal itu merupakan euforia selsainya proyek pembangunan sejak tahun 2010 silam itu. Dia memberikan dispensasi beberapa hari ke depan bagi motor.

"Jadi biarlah dinikmati dulu sehari dua hari. Tapi seharusnya motor memang tidak boleh karena angin kencang. Bisa bahaya," ujarnya.

Ke depan, Jokowi berjanji akan memberikan instruksi bagi Dinas Perhubungan untuk menguatkan sosialisasi larangan motor tidak boleh melintas di JLNT. Salah satu caranya yakni dengan memas ang rambu-rambu di sebelum masuk ke jalan layang tersebut. Dia berharap, aturan tersebut dapat dipauhi pengendara motor.

"Nanti kalau malam, motor-motor pada masuk, berhenti, foto-foto, pacaran, jadi macet jalanannya. Makanya harus segera disosialisasikan segera kepada masyarakat umum," lanjut Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com