Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampah Menumpuk di Jembatan Rawajati, Rumah Hanya Tampak Atapnya

Kompas.com - 13/01/2014, 11:25 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sampah yang terbawa arus Sungai Ciliwung yang melintasi wilayah Rawajati, Pancoran, Jakata Selatan, menumpuk di kolong flyover Kalibata. Lautan sampah yang tak terhitung jumlahnya itu tersangkut akibat ketinggian air yang menyamai tinggi jembatan di bawah kolong flyover tersebut.

Pantauan Kompas.com, material sampah yang terdiri dari batang pohon pisang, gabus, kayu, plastik, kasur, dan lainnya menumpuk tertahan di jembatan. Warga yang bermukim di pinggiran bibir Ciliwung sebagian sudah mengungsi di lokasi yang lebih tinggi, tepatnya di ujung atas kolong jembatan tersebut.

Adapun pemandangan warga yang bertahan di lantai dua rumah mereka bisa terlihat jelas dari atas jembatan. Tampak sejumlah rumah hanya terlihat atapnya saja.

Petugas kepolisian menutup jalur bawah jembatan tersebut. Sementara di atas jembatan, beberapa warga berdiri meminta bantuan dari pengendara yang lewat.

Kejadian ini menjadi tontonan warga yang menepikan kendaraannya untuk mengambil foto atau sekadar melihat banjir dari atas jembatan. Pemandangan ini mengingatkan kejadian yang terjadi pada awal 2013 lalu. Kala itu, untuk membersihkan sampah mesti dikerahkan alat berat dan bantuan dari prajurit TNI AD. Pembersihannya pun memakan waktu berhari-hari.

Opsi lain yang dipilih saat itu yakni menunggu permukaan air sungai Ciliwung turun agar sebagian sampah bisa hanyut dan di angkut di pintu air Manggarai.

Jaka (21), warga RT 9 RW 5, Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramatjati, Jakarta Timur, mengatakan, puncak kenaikan air terjadi pada pukul 01.00. Kelurahan Cawang tempat tinggalnya saling berhadapan dengan Rawajati, hanya terpisah Ciliwung sebagai perbatasan dengan wilayah Jakarta Selatan.

"Rumah kelelep, lantai dua sudah sedada," ujar Jaka, kepada Kompas.com, Senin (13/1/2014).

Ia mengatakan, kedua orangtuanya mengungsi di Kampus Binawan yang berada tak jauh dari rumahnya. Jaka mengatakan, tidak mengetahui sampai kapan dirinya akan mengungsi. "Sampai nunggu turun airnya, mungkin," ucap Jaka pasrah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
19 Mei, Ada Kahitna di Bundaran HI dalam Acara Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

19 Mei, Ada Kahitna di Bundaran HI dalam Acara Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Epy Kusnandar Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba, Kini Direhabilitasi

Epy Kusnandar Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba, Kini Direhabilitasi

Megapolitan
Istri Oknum Pejabat Kemenhub Sebut Suaminya Tak Hanya Injak Kitab Suci, tapi Juga Lakukan KDRT

Istri Oknum Pejabat Kemenhub Sebut Suaminya Tak Hanya Injak Kitab Suci, tapi Juga Lakukan KDRT

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com