Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir di Cipinang Asem Mulai Surut

Kompas.com - 13/01/2014, 16:50 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Banjir yang menggenangi kawasan Cipinang Asem, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, sejak pagi tadi mulai surut. Sebagian besar warga memilih tetap berada di rumahnya dan tak mau mengungsi.

Nike (23), warga RT 08/RW 010, mengatakan, air mulai membanjiri rumahnya sejak pukul 06.00. Namun, ia tidak mau mengungsi dan memilih berada di dalam rumah. "Masih bisa tidur di dalam rumah," ujarnya kepada Kompas.com, Senin (13/1/2014).

Pagi tadi, banjir di kawasan tersebut telah mencapai ketinggian 80 sentimeter. Sore ini, air sudah mulai surut hingga menjadi 10-20 sentimeter. Nike berharap air banjir segera surut seiring dengan cerahnya cuaca hari ini.

Wilayah Cipinang Asem dilalui oleh aliran Kali Cipinang. Pemukiman warga yang berbatasan langsung dengan bantaran sungai termasuk dalam wilayah RW 09 dan 010. Daerah ini merupakan langganan banjir ketika curah hujan tinggi.

Dalam beberapa hari terakhir, debit air Sungai Cipinang naik akibat tingginya curah hujan. Puncaknya terjadi pada Minggu (12/1/2013), di mana air sungai meluap ke pemukiman warga. Hingga Minggu sore, air baru menggenangi jalan-jalan di depan rumah warga. Air baru masuk di ke rumah-rumah warga pada malam hingga dini hari, Senin (13/1/2013).

Selain rumah warga, beberapa fasilitas umum di wilayah ini juga tergenang banjir, seperti masjid, mushala, serta SMA Negeri 9, SMPN 268, SDN 11, SDN 12, SDN 13, SDN14, dan SDN15. Sampai berita ini ditayangkan, sejumlah lokasi di kawasan dekat Bandara Halim Perdanakusuma ini masih digenangi air hingga ketinggian 100 cm atau sepinggang orang dewasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com