Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Genap 10 Tahun, Saatnya Transjakarta Menjadi Lebih Baik

Kompas.com - 16/01/2014, 08:35 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com
— Moda transportasi massal berbasis bus milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, bus transjakarta, genap berusia 10 tahun, Rabu (15/1). Meskipun belum bisa memuaskan sebagian besar penggunanya, kualitas layanan bus itu terus mengarah ke tingkat yang lebih baik.

Direktur Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) Yoga Adiwinarto mengungkapkan, banyak perubahan yang sudah dan sedang terjadi. Jumlah koridor dan layanannya makin luas. Peremajaan armada hingga integrasi dengan moda transportasi lain mulai terealisasi.

”Ulang tahun ke-10 ini bisa jadi momentum bagus untuk makin meningkatkan kualitas dan kapasitas transjakarta,” katanya.

Yoga mengatakan, moda transportasi massal berbasis bus (bus rapid transit/BRT) yang di Jakarta akrab disebut transjakarta itu kini memiliki 12 koridor. Tahun ini, ditargetkan terealisasi pembangunan tiga koridor terakhir sekaligus mewujudkan impian total 15 koridor transjakarta yang saling tersambung di Jakarta. Jaringan layanan transjakarta dinobatkan menjadi jalur yang paling panjang dibandingkan negara-negara lain di dunia yang juga menerapkan BRT.

Namun, secara kualitas layanan, transjakarta baru masuk kategori BRT Standard Bronze atau perunggu. Kategori ini merupakan yang terendah dibandingkan BRT Standard Silver dan Gold.

BRT Standard adalah pengategorian tingkat kualitas pelayanan BRT berdasarkan beberapa parameter yang berlaku internasional. Beberapa parameter acuan penilaian itu antara lain sistem peniketan; integrasi antarmoda dan antartransjakarta; lama waktu pelayanan, termasuk jarak kedatangan antarbus dan kapasitas angkut; infrastruktur; sistem informasi bagi pelanggan; kemudahan akses bagi pejalan kaki; sarana parkir kendaraan pribadi; juga desain dan fisik stasiun/halte.

Dari sejumlah parameter itu, lanjut Yoga, jelas masih banyak yang belum bisa dipenuhi oleh transjakarta. Pekerjaan rumah bagi pengelola transjakarta dan Pemprov DKI Jakarta adalah mengatasi ketertinggalan. Di sisi lain, muncul tuntutan lain, yaitu makin meningkatnya kebutuhan akan transportasi publik di Ibu Kota seiring dengan pertumbuhan penduduk.

Adanya bus perbatasan terintegrasi bus transjakarta (BPTB) seperti kopaja AC dan angkutan perbatasan terintegrasi bus transjakarta (APTB) merupakan bagian dari semangat integrasi antarmoda itu. Meski demikian, diakui sistem baru ini masih banyak kekurangan.

Dari sisi pembayaran tiket yang belum sepenuhnya terintegrasi, juga manajemen internal BPTB ataupun APTB serta antara keduanya dan manajemen transjakarta yang belum berjalan baik.

Namun, ITDP yakin, transjakarta yang kini bertransformasi dari unit pelaksana menjadi badan usaha milik daerah (BUMD) akan mampu mengatasi hambatan yang ada.

Sebagai BUMD, transjakarta akan lebih efektif, kompetitif, dan profesional. Diharapkan jaringan transjakarta pada tahun 2015 sudah bisa menjadi tulang punggung angkutan publik di Jakarta.

Bersamaan dengan ulang tahun transjakarta, Gubernur DKI Jakarta meluncurkan 30 bus gandeng baru. Operasionalnya, 15 bus beroperasi di rute Pulogadung-Harmoni-Bundaran Senayan. Sementara 15 bus gandeng berikutnya beroperasi di rute Kalideres-Harmoni-Bundaran Senayan.

Jokowi berpesan kepada seluruh awak transjakarta agar meningkatkan kualitas pelayanan. ”Saya harapkan sore ini sudah bisa dijalankan. Kepada pengelola, saya minta agar mendengarkan keluhan penumpang,” kata Jokowi saat menghadiri peluncuran bus, Rabu, di Lapangan Monas, Jakarta.

Menurut rencana, pada 22 Januari 2014 Pemprov DKI Jakarta akan meluncurkan 29 bus rute Pinang Ranti-Grogol.

Penambahan selanjutnya sebanyak 15 bus pada 28 Januari 2014 rute PGC-Ancol dan penambahan 15 bus di Koridor VIII (Lebak Bulus-Harmoni). Akhir tahun 2013, Pemprov DKI Jakarta mengubah UP Transjakarta menjadi PT Transjakarta. Hal ini mengubah pengelolaan transjakarta menjadi BUMD.

Sejalan dengan perubahan itu, Pemprov DKI Jakarta menetapkan penyertaan modal PT Transjakarta Rp 5,2 triliun. Saat ini masih masa transisi pembentukan direksi PT Transjakarta yang nantinya di bawah kendali Gubernur DKI Jakarta.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono mengatakan, pihaknya terus berupaya memperbaiki pelayanan bus transjakarta. Selain penambahan armada dan infrastruktur, lanjut Pristono, pihaknya juga memperbaiki kinerja manajemen dengan mengubah lembaga pengelola bus transjakarta dari UP menjadi BUMD.

Meskipun terjadi penambahan armada dan infrastruktur serta perbaikan manajemen, pemerhati transportasi Rudy Thehamihardja menilai, pelayanan bus transjakarta bukannya semakin membaik, melainkan dibiarkan rusak.

”Perubahan yang terjadi justru membuat bus transjakarta makin kacau. Itu karena Dinas Perhubungan DKI tidak serius mengembangkan konsep yang sudah ada,” ujar Rudy.

Akibatnya, lanjutnya, seluruh penyelenggaraan bus transjakarta ke depan makin tidak jelas. (NDY/PIN/NEL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com