Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Ancam Copot Lurah dan Camat yang Malas "Blusukan"

Kompas.com - 21/01/2014, 14:11 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memperingatkan kepada lurah dan camat untuk rajin turun ke lapangan. Jokowi akan menindak tegas lurah dan camat yang malas meninjau langsung warganya.

"Kalau saya temukan masih banyak dengar ada lurah-camat tidak ke lapangan dua kali, saya tidak mengancam, tapi nanti saya akan copot," kata Jokowi dalam acara rapat koordinasi soal banjir dengan lurah, camat, kepala suku dinas, dan kepala dinas di Balaikota Jakarta, Selasa (21/1/2014).

Teguran Jokowi itu disampaikan setelah beberapa kali menerima laporan dari warga tentang lurah atau camat yang tidak pernah menampakkan dirinya di lapangan. Jokowi mengatakan, sebaiknya lurah dan camat mengenakan seragam dinas ketika turun ke lapangan sehingga warga dapat melihat dengan jelas kehadiran mereka.

Selain lurah dan camat, Jokowi juga mengancam mencopot kepala suku dinas yang lamban merespons laporan masalah dari lurah dan camat. Menurut Jokowi, keterlambatan tindak lanjut atas laporan akan menuai keluhan dari warga.

Di sela pengarahan itu, Jokowi mengatakan kerap mendapatkan laporan dari lurah dan camat bahwa ada banyak dokumen izin yang lambat ditindaklanjuti oleh kepala suku dinas masing-masing wilayah. "Hati-hati, saya dengar ada informasi begitu lagi, pasti langsung saya ganti secepatnya. Pasti langsung saya ganti," ujar Jokowi.

Jokowi mengatakan, lambannya suku dinas dalam bekerja terjadi karena struktur suku dinas bukan berada langsung di bawahnya, melainkan di bawah wali kota di setiap wilayah. Oleh sebab itu, tidak jarang kepala suku dinas merasa lemah dalam pengawasan bekerja.

Saat mengatakan demikian, seluruh peserta pengarahan pun meneriakkan, "Betul". Hal itu langsung direspons oleh Jokowi. "Jangan betal-betul saja, saya akan cek di lapangan loh," ujar Jokowi.

Selain itu, Jokowi memuji lurah dan camat yang telah bekerja tanpa kenal waktu. Di Kelurahan Kampung Melayu, Jatinegara, misalnya, Jokowi bertemu langsung dengan lurah dan camat saat meninjau lokasi banjir pada dini hari. Ia meminta lurah dan camat lain mencontoh kerja bagus tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com