Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulai Nanti Malam, Satu Lajur Bundaran HI-Sisingamangaraja Ditutup

Kompas.com - 30/01/2014, 14:17 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAs.com
- Proyek pembangunan jalur Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta akan segera memasuki tahap konstruksi skala besar. Pada tahap ini, satu lajur jalan dari Bundaran Hotel Indonesia hingga Sisingamangaraja akan ditutup selama empat tahun.

Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami mengatakan, penutupan satu lajur jalan dimulai dari depan Kedutaan Besar Jepang. Persiapan penutupan satu lajur di kawasan tersebut akan dimulai Kamis (30/1/2014) malam, dengan melakukan pemagaran.

Di sepanjang jalur Bundaran HI-Sisingamangaraja, nantinya akan dibangun enam stasiun bawah tanah, yakni Stasiun Senayan, Stasiun Istora, Stasiun Bendungan Hilir, Stasiun Setia Budi, Stasiun Dukuh Atas, dan Stasiun Bundaran HI. Di setiap titik pembangunan stasiun, akan dikukan metode cut and cover (penggalian terbuka).

Pada awalnya, untuk mengurangi dampak kemacetan lalu lintas, di setiap titik pembangunan stasiun akan dibuat tikungan buatan yang berfungsi sebagai lajur pengganti untuk lajur yang ditutup. Jadi, ruas jalan dari Bundaran HI hingga Sisingamangaraja akan tetap memiliki empat jalur. Lajur pengganti dibuat dengan mengambil area pepohonan dan sebagian trotoar.

Namun ternyata, ada dua titik yang tidak bisa dibangun lajur pengganti, yakni di Stasiun Bundaran HI (sekitar Kedubes Jepang), dan Stasiun Senayan (sekitar Bundaran Patung Pemuda), karena badan jalan yang kurang lebar, serta lebar trotoar yang terlalu sempit.

"Kami akan berusaha agar semua titik yang lajur jalannya ditutup, mulai dari Sisingamangaraja sampai Bundaran HI, jumlah lajurnya tetap sama," kata Dono melalui siaran pers yang diterima Kompas.com.

"Namun, ada beberapa titik yang tidak memungkinkan untuk dilakukan penambahan lajur, seperti di area sekitar depan Kedutaan Besar Jepang dan Bundaran Patung Pemuda Senayan."

“Lebar badan jalan di kedua lokasi tersebut hanya 34 meter dan 43 meter, dengan kondisi trotoar yang sempit. Karena itu sangat sulit untuk dilakukan penambahan lajur pengganti,” jelasnya.

Khusus untuk di depan Kedubes Jepang, lanjut Dono, lajur jalan yang akan berkurang adalah lajur di sisi barat yang mengarah ke Monas. Sedangkan lajur di sisi timur arah Semanggi akan tetap sama.

Pemilihan tersebut karena, arus lalu lintas di lajur sisi barat arah Monas lebih sedikit dibandingkan dengan arah sebaliknya.


Berikut titik-titik yang akan mengalami penutupan satu lajur jalan:

  • Kawasan Bundaran HI, di sekitar Kedubes Jepang (tak ada lajur pengganti, persiapan penutupan akhir Januari 2014)
  • Setiabudi (akan ada lajur pengganti, persiapan penutupan April 2014)
  • Bendungan Hilir (akan ada lajur pengganti, persiapan penutupan April 2014)
  • Di depan Pintu Masuk Istora Senayan (akan ada lajur pengganti, persiapan penutupan April 2014)
  • Di depan Ratu Plaza (akan ada lajur pengganti, persiapan penutupan April 2014)
  • Ujung Jalan Sisingamangaraja menuju ke Bundaran Patung Pemuda (tak ada lajur pengganti, persiapan penutupan April 2014)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com