Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Mereka yang "Ngalap" Berkah Angpau...

Kompas.com - 31/01/2014, 15:43 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ribuan orang memadati Kelenteng Petak Sembilan, di kawasan Glodok, Jakarta Barat, Jumat (31/1/2014). Mereka berburu angpau dari warga Tionghoa yang merayakan tahun baru Imlek 2565. Ternyata, tak semua berhasil mendapatkan seperti yang diharapkan.

Hari ini, sekitar 2.000 pengemis memadati pelataran kelenteng. Harus atur strategi agar bisa mendapatkan angpau. Mereka yang hanya pasrah menunggu, hasilnya tak seberapa. Bahkan ada yang merugi, keluar kocek lebih besar daripada hasil yang didapatkan.

Fatimah (25) misalnya. Dia hanya menunggu angpau yang telah dikumpulkan oleh petugas wihara. Para pengunjung memang disarankan menyerahkan angpaunya kepada petugas wihara untuk kemudian dibagikan kepada para pengemis. Hal ini untuk mencegah terjadinya kericuhan jika angpau dibagikan langsung oleh pengunjung. Sejak pagi hingga siang, Fatimah hanya mengumpulkan 7 angpau yang masing-masing berisi Rp 2.000. Total yang ia dapatkan Rp 14.000. Angka yang jauh dari harapannya. Untuk ke Petak Sembilan, ia harus keluar ongkos Rp 7.000 dari rumahnya di kawasan Kampung Melayu. Tahun ini memang kali pertama bagi Fatimah mencari peruntungan dari perayaan tahun baru Imlek. Dia mengaku kapok.

"Mau untung malah buntung, enggak dapat apa-apa ini," katanya.

Hal berbeda dialami Asdin (45). Dia tidak hanya diam menunggu angpau yang dibagikan oleh petugas wihara. Asdin terus mondar-mandir di sekitar pelataran wihara untuk mendapatkan angpau langsung dari para pengunjung yang datang. Hasilnya, sejak tiba pukul 06.30 WIB tadi pagi, dia mengaku sudah mendapatkan Rp 150.000.

"Kalau dari pengunjung sekali ngasih bisa Rp 5.000, Rp 10.000, kalau ada yang baik bisa Rp 20.000," kata Asdin.

Namun, usaha yang dilakukan Asdin tersebut bukan mulus-mulus saja. Beberapa kali, dia ditegur oleh petugas keamanan karena telah melewati batas tempat yang disediakan bagi para pengemis. 

"Tadi malah sempat dimarahin, diancam mau diusir kalau keluar-keluar (garis polisi). Tapi ya gimana, kalau enggak begitu, enggak dapat uang kita," kata Asdin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Megapolitan
Polisi Tangkap Dua Begal yang Bacok Anak SMP di Depok

Polisi Tangkap Dua Begal yang Bacok Anak SMP di Depok

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Hari Ini: Jakarta Berawan, Bodetabek Cerah Berawan di Pagi Hari

Prakiraan Cuaca Hari Ini: Jakarta Berawan, Bodetabek Cerah Berawan di Pagi Hari

Megapolitan
Lima Anggota Polisi Ditangkap Saat Pesta Sabu di Depok, Empat di Antaranya Positif Narkoba

Lima Anggota Polisi Ditangkap Saat Pesta Sabu di Depok, Empat di Antaranya Positif Narkoba

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel | Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran

[POPULER JABODETABEK] Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel | Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com