"Saat uji coba, masyarakat umum tidak dapat naik bus tingkat. Tapi mulai pekan depan sudah bisa (naik bus tingkat)," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, Arie Budhiman, kepada wartawan, saat mencoba bus tingkat wisata, Selasa (18/2/2014).
Uji coba itu dilaksanakan untuk membiasakan para petugas melayani penumpang di dalam bus. Setiap bus akan diawaki empat petugas, mulai dari sopir, petugas onboard, polisi pariwisata, dan tour guide.
Arie mengaku, butuh waktu lama untuk melengkapi proses administrasi, sebelum bus bisa beroperasi. Proses itu misalnya verifikasi di Kementerian Perhubungan dan Kementerian Perindustrian, serta pengurusan pelat nomor polisi dan STNK dari Polda Metro Jaya.
Pekan depan, bus tingkat wisata mulai beroperasi melayani warga Jakarta secara gratis. Rute yang ditempuh yakni dari Bundaran Hotel Indonesia (HI)-Sarinah-Museum Nasional-Halte Santa Maria-Pasar Baru-Gedung Kesenian Jakarta-Masjid Istiqlal-Istana Merdeka-Monas-Balaikota-Sarinah, dan kembali ke Bundaran HI.
Bus hanya akan berhenti di setiap halte untuk menaikkan dan menurunkan penumpang. Pada tiga bulan pertama, penumpang tidak dikenakan tiket. Selanjutnya tiket akan disebar di hotel-hotel yang dilintasi bus tingkat wisata, seperti Hotel Kempinski, dan lainnya.
Meskipun gratis, Disparbud DKI akan melakukan evaluasi secara berkala mengingat perilaku masyarakat yang belum tertib. "Karena tidak semua yang gratis itu baik. Intinya, penumpang jangan memaksakan kalau sudah penuh karena ini tidak ada yang berdiri," ujar Arie.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.