Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beli Sapu Sendiri, Penyapu Jalan Mengeluh kepada Walkot Tangerang

Kompas.com - 20/02/2014, 12:19 WIB

TANGERANG, KOMPAS.com - Ratusan petugas penyapu jalan di Kota Tangerang, Banten, menyampaikan keluh kesah pekerjaannya kepada Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah. Mereka antara lain mengeluhkan kurangnya ketersediaan sapu sehingga harus membeli sendiri.

"Tolong Pak Wali agar sapu jalanan disediakan. Sebab, saat ini kami membeli sendiri karena pasokan dari Dinas Kebersihan kosong," kata Indriwati, petugas penyapu jalan yang sudah bekerja sejak tahun 1992 di Tangerang, Kamis (20/2/2014).

Petugas kebersihan juga meminta tambahan jaminan kesehatan karena setiap hari bersentuhan dengan sampah. "Kalau bisa ada tanggungan kesehatan dari Wali Kota sebab kami setiap harinya kerja bersentuhan dengan sampah," ujar Entong, petugas kebersihan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing, yang sudah bekerja sebagai penyapu jalan selama 10 tahun.

Menanggapi permintaan tersebut, Arief mengatakan sudah menanyakan langsung kepada seluruh petugas kebersihan, seperti penyapu jalan, bagian di TPA, perawatan taman, hingga penerangan, mengenai masalah dan kekurangan yang harus dilengkapi. Seluruh kekurangan tersebut akan dipenuhi pada tahun ini secara bertahap. Arief mengatakan, pembangunan klinik di TPA Rawa Kucing akan segera dilakukan. Nantinya, petugas kebersihan di sana dapat mengecek kesehatan secara rutin.

"Kita sudah data dan telah meminta dinas terkait langsung bekerja. Dalam waktu dekat, semuanya sudah berjalan dan akan saya pantau langsung," katanya.

Arief juga meminta kepada petugas kebersihan untuk menjalin kerja sama dengan masyarakat dalam menjaga kebersihan dan ketentraman. Polisi pamong praja juga diharapkan dapat memberikan arahan kepada pedagang kaki lima untuk tidak membuang sampah sembarangan. Demikian pula perlu ada teguran kepada warga yang buang sampah seenaknya. "Kalau Anda benar dalam melaksanakan pekerjaan, maka tegur saja yang salah," kata Arief.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

Megapolitan
Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Megapolitan
Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Megapolitan
Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com