Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki: Tidak Ingin Ada Permainan Lelang di DKI

Kompas.com - 14/03/2014, 08:38 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com
— Pekan ini, pengadaan barang dan jasa di DKI Jakarta mulai dilakukan terpadu di Unit Lembaga Pengadaan Barang dan Jasa. Dengan demikian, seluruh pengadaan barang dan jasa tidak lagi tersebar di setiap satuan kerja perangkat dinas yang ada.

Pembentukan Unit Lembaga Pengadaan Barang dan Jasa (ULP) dapat menghemat biaya pengadaan barang dan jasa. Angka penghematannya bisa mencapai 20 persen dari total belanja modal dan barang yang harus dikeluarkan sekitar Rp 50 triliun.

ULP akan melelang seluruh pengadaan barang dan jasa di DKI Jakarta yang bernilai Rp 200 juta sampai Rp 100 miliar. Selain itu, ULP juga menangani pengadaan jasa konsultan dengan biaya Rp 50 juta hingga Rp 10 miliar.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan, tidak ingin ada permainan lelang barang dan jasa pemerintah. Selama ini, banyak sekali pemenang tender tidak layak. Namun, mereka bisa menang ratusan kali di DKI dari satuan kerja peringkat dinas (SKPD) yang berbeda.

”Hal ini menunjukkan ada indikasi permainan. Semua ini terjadi karena saking pintarnya pelaku permainan. Mereka belum bisa tertangkap,” kata Basuki, Kamis (13/3/2014), di Jakarta, saat meresmikan pembentukan ULP.

Basuki menyoroti beberapa hal terkait pelaksanaan tender di sejumlah SKPD, di antaranya di dinas pendidikan, dinas kebersihan, dinas pariwisata, dan dinas perhubungan. Menurut dia, pengadaan barang dan jasa di sejumlah dinas tersebut masih sarat dengan permainan uang.

”Dalam proyek renovasi dan rehabilitasi sekolah, misalnya, ada banyak permainan di sana. Begitu pun proyek pengadaan bus wisata tingkat dan bus transjakarta yang mengarah pada produsen tertentu. Saya tidak tahu di mana letak persoalannya, tetapi saya minta hal ini untuk diselidiki,” kata Basuki.

Adapun persoalan di dinas kebersihan, kata Basuki, terkait dengan program kebersihan yang terlalu besar menelan anggaran, yakni Rp 1,2 triliun. Sementara dengan dana itu, kebersihan di

Ibu Kota masih bermasalah

”Sejumlah alat berat yang disewa dinas kebersihan tidak dipakai. Katanya mereka sedang kekurangan truk. Ini sulit diterima akal sehat,” kata Basuki.

Berangkat dari persoalan itu, Basuki berharap ULP dapat mengunci celah-celah kebocoran penggunaan anggaran. Basuki akan lebih tegas bersikap kepada pegawai negeri yang kedapatan korupsi.

”Tahun lalu, kami hanya ingin melakukan gertak sambal. Ternyata ini tidak membuat PNS takut melakukan korupsi. Kali ini, kami tidak akan gertak sambal lagi. Akan ada perombakan besar di eselon III dan IV,” kata Basuki.

Belum bisa kerja

ULP berada di bawah koordinasi Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) yang dipimpin seorang pejabat eselon IIIA. Namun, lembaga ini belum bisa bekerja langsung.

Kepala Badan Kepegawaian Daerah DKI Jakarta Made Karmayoga mengatakan, struktur organisasi ini dalam pembentukan. Mereka baru bisa bekerja setelah dilantik, memiliki kantor, dan dilengkapi dengan peralatan kantor.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Megapolitan
Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Megapolitan
Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Megapolitan
Teror Begal Bermodus 'Debt Collector', Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Teror Begal Bermodus "Debt Collector", Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Megapolitan
Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Megapolitan
Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Megapolitan
Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Megapolitan
Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Megapolitan
Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Megapolitan
Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com