Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinas Kebersihan Janji Segera Bayar Gaji Petugas

Kompas.com - 18/03/2014, 18:02 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Saptastri Ediningtyas mengakui pihaknya belum membayarkan gaji petugas kebersihan selama tiga bulan, sejak Januari-Maret 2014.

Menurut perempuan yang akrab disapa Tyas itu, anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) DKI 2014 masih berada di Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta.

"Ini semuanya berproses, memang daftar pengisian anggarannya baru turun," kata Tyas kepada Kompas.com, di Jakarta, Selasa (18/3/2014).

Menurut Tyas, pembayaran gaji itu dilakukan melalui rekening Bank DKI karena dia telah menginstruksikan agar setiap petugas kebersihan membuka rekening Bank DKI, sesuai perintah Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Adapun gaji yang akan dibayar sebesar nilai upah minimum provinsi (UMP) DKI 2014, sebesar Rp 2,4 juta per bulan. Namun tidak semua petugas dibayar sesuai UMP karena akan akan disesuaikan dengan kehadiran para petugas kebersihan.

Tyas tidak secara detail menjelaskan apakah Dinas Kebersihan DKI akan membayar gaji tiga bulan itu sekaligus atau bertahap setiap bulan.

"Yang jelas, setelah anggarannya keluar, akan kami bagi sesuai dengan wilayah masing-masing. Kami distribusikan ke masing-masing suku dinas," kata Tyas.

Sementara itu, Wakil Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Isnawa Adji mengungkapkan tidak hanya gaji petugas kebersihan yang menunggak. Keterlambatan pengesahan dan pencairan APBD DKI 2014 juga berdampak pada pembayaran gaji petugas lain seperti penjaga pintu air, petugas pembersih sampah di sungai, dan lainnya.

Ia berjanji menuntaskan tagihan gaji yang belum dibayarkan kepada ribuan petugas kebersihan. "Insya Allah kalau minggu ini (anggaran) cair, segera dibayarkan (gaji). Yang penting tetap melayani masyarakat," kata Adji.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Megapolitan
Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Megapolitan
Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com