"Terima kasih kepada ICW atas perhatian yang sangat tinggi pada program KJP ini, yang menemukan adanya penyimpangan 19,4 persen, baik pada peruntukan, penggunaan, maupun pungutan liar Rp 50.000. Data ini akan kami jadikan entry poin untuk membenahi KJP," kata Lasro, di Balaikota Jakarta, Selasa (1/4/2014).
Menurut Lasro, Dinas Pendidikan DKI berencana akan menugaskan seksi pendidikan dan pengawas di kantor-kantor kecamatan untuk melakukan pengecekan ulang terhadap keluarga-keluarga penerima KJP. Nantinya, kata dia, seksi pendidikan dan pengawas dari kantor kecamatan akan mencocokkan antara dokumen pengajuan KJP dengan kondisi yang ada di lapangan.
"Kita akan membuat sistem pengawasan yang lebih komprehensif bersama LSM dan teman-teman media. Sebab, kembali ke tujuan awal, untuk apa KJP ini diadakan. KJP diadakan untuk akses anak bangsa yang nasibnya belum seindah teman-teman yang lain, bahasa kasarnya orang tidak mampu," ucap pria yang baru menjabat sebagai Kadisdik sekitar 1,5 bulan ini.
Sebelumnya diberitakan, ICW menemukan hampir seperlima penerima KJP yang digagas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tidak tepat sasaran. ICW menilai hal ini terjadi karena pemberian KJP tidak sesuai dengan kriteria penerima KJP sebagaimana ditetapkan dalam petunjuk teknis.
Dari total 405.000 penerima KJP tahun 2013, data ICW mencatat 19,4 persen meleset.
Jumlah penerima KJP yang meleset tersebut terdapat di jenjang pendidikan SD/MI sebanyak 14,6 persen, SMP/MTs sebanyak 3,4 persen, dan SMA/MA/SMK sebanyak 1,4 persen. Salah satu temuan tidak tepat sasaran itu adalah program bantuan justru menyasar kalangan mampu. Menurut ICW, ada beberapa hal yang menyebabkan penerimaan KJP tersebut salah sasaran. Penyebab dominan adalah orangtua belum mendapat informasi apakah anak mereka masuk dalam daftar penerima KJP atau tidak, jumlahnya mencapai 58,1 persen.
Adapun pelajar yang belum pernah didata KJP sebanyak 18,5 persen, yang tidak tahu program KJP 2,9 persen, penyebab lain sebanyak 17,5 persen. ICW juga menemukan ada sekolah yang memberikan kuota untuk jumlah pelajar penerima KJP.
Temuan ICW ini melalui pemantauan KJP pada tahun 2013 dengan metode citizen report cards (CRC). Pemantauan dilaksanakan mulai 3 Februari hingga 17 Maret 2014 dengan jumlah responden 650 orang. Adapun margin of error sekitar 4-5 persen dan tingkat kebenaran 95 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.