Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dituding Lamban, Ini Jawaban Polda Metro Jaya soal Kasus PA Samuel

Kompas.com - 04/04/2014, 16:17 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -- Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto angkat suara soal belum ditetapkannya istri pemilik Panti Asuhan Samuel sebagai tersangka kasus penganiayaan terhadap anak-anak asuhnya.

Sebelumnya LBH Mawar Saron mempertanyakan kelanjutan kasus tersebut. Yuni, istri pemilik Panti Asuhan Samuel, juga diduga melakukan kekerasan terhadap anak-anak di panti tersebut.

"Kalau dia (LBH Mawar Saron) mau minta (Yuni ditetapkan sebagai tersangka), dia datang ke sini, dia bawa bukti-bukti atau keterangan tertulis maupun saksi yang mendukung kuat untuk di hadapan para penyidik. 'Ini lho saksi yang melihat Yuni menganiaya anak ini'," ujar Rikwanto di Markas Polda Metro Jaya, Jumat (4/4/2014).

Dengan demikian, kata Rikwanto, polisi dapat menyelidiki lebih lanjut proses hukum kepada Yuni. Adapun saat ini, lanjutnya, polisi memang belum menetapkan Yuni sebagai tersangka, tetapi proses penyelidikan atas kasus ini masih berjalan.

Sebelumnya diberitakan, LBH Mawar Saron melalui kuasa hukumnya, Jecky Tengens, mempertanyakan kelanjutan penyelidikan dan penyidikan kasus dugaan penganiayaan dan pelecehan seksual oleh pemilik Panti Asuhan Samuel. Dia menilai penyelidikan dan penyidikan kasus itu berjalan lambat.

Adapun Samuel, pemilik panti, telah ditetapkan sebagai tersangka dijerat pasal berlapis dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, yakni Pasal 77 tentang Penelantaran Anak, Pasal 80 tentang Penganiayaan Anak, dan Pasal 81 tentang Kekerasan Seksual atas Anak. Namun, Yuni, istri pemilik panti yang diduga melakukan perbuatan serupa, belum ditetapkan sebagai tersangka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com