Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi: Anggota Dishub Tidak Ditabrak, tetapi Hilang Kendali

Kompas.com - 04/04/2014, 18:23 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -- Hasil penyidikan polisi terhadap kasus kecelakan yang terjadi pada anggota Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur, Edy Surahmat (45), menyimpulkan bahwa korban terjatuh diduga akibat hilang kendali atau out of control.

Polisi menyatakan, pengemudi Honda Jazz B 95 RAS berinisial RAS (17) tidak menabrak Edy. "Pengemudi sepeda motor (anggota Dishub) ini diduga kurang hati-hati dan kurang konsentrasi saat mengemudikan sepeda motornya," kata Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas Satuan Wilayah Jakarta Timur, Ajun Komisaris Agung Budi Leksono, Jumat (4/4/2014) sore.

Agung melanjutkan, kecelakaan itu terjadi pada Kamis (3/4/2014) kira-kira pukul 05.30 WIB. Setelah hilang kendali, Edy menabrak pejalan kaki bernama Udin Sinaga yang berada di sisi kiri jalan dari bagian belakang. Setelah itu Edi terempas ke kanan jalan, lalu terjatuh dalam posisi tengkurap.

"Motornya keseret sepuluh meter dan yang bersangkutan (Edy) jatuh tengkurap," ujar Agung.

Udin yang tertabrak motor Edy dari belakang terjatuh dan bagian belakang kepalanya terluka. Saksi Turmudin, kata Agung, tukang ikan yang mengendarai sepeda motor dari arah belakang menyelamatkan Udin terlebih dulu.

"Kemudian habis menolong korban Udin, saksi lalu menolong pegawai Dishub tersebut," ujar Agung.

Mengenai informasi RAS yang sebelumnya diduga sebagai orang yang menabrak, Agung menyatakan bahwa hal itu hanya asumsi yang berkembang di lapangan dari masyarakat. Sebab, sebut Agung, masyarakat di lokasi kejadian hanya melihat Honda Jazz B 95 RAS sudah melaju jauh setelah adanya kecelakaan.

RAS merupakan anak seorang kepala unit berpangkat komisaris di jajaran Badan Intelijen dan Keamanan (Intelkam) Polri. Pihaknya sudah menyampaikan asumsi yang berkembang di masyarakat tersebut terhadap keluarga.

"Kami sudah berupaya menerangkan di keluarganya RAS. Jadi waktu itu memang asumsi yang di TKP, masyarakat menyatakan seperti itu," ujar Agung.

Agung menyatakan, pihaknya sudah memeriksa RAS. Yang bersangkutan menyatakan memang biasa melewati TKP tersebut untuk belajar sekolah di Kelapa Gading. "Pengakuan dia tidak tahu apa-apa dan tidak merasa menabrak," ujar Agung.

Hasil cek TKP, menurut dia, tidak ada bekas mobil mengerem. Kondisi Honda Jazz yang dibawa RAS, lanjut Agung, juga mulus tanpa ada bekas benturan. "Kendaraan Jazz kondisi mulus tidak ada benturan. Bahwa unsur utama laka harus ada bekas benturan. Tapi ini tidak ada benturan atau lecet," ujar Agung.

Keberadaan mobil Honda Jazz baru terlacak pada Kamis (3/4/2014) malam karena mobil itu dibawa RAS ke sekolah. Kira-kira pukul 22.00 WIB, polisi mendapatkan RAS dan membawa dia serta mobilnya ke kantor Unit Kecelakaan Lalu Lintas Satuan Wilayah Jakarta Timur.

"Didapat semalam, dijemput di rumahnya, dan diperiksa di sini," ujar Agung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Megapolitan
Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com