Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Tunjuk Pengganti Pejabat Dishub yang Jadi Tersangka Transjakarta

Kompas.com - 08/04/2014, 07:37 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo kembali melakukan rotasi besar-besaran pada jajaran satuan kerja perangkat daerah (SKPD) setingkat eselon III dan IV, Senin (7/4/2014) kemarin. Pelantikan itu dilaksanakan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Sekda DKI Jakarta Wiriyatmoko. Sebanyak 66 pejabat eselon III dan 91 pejabat eselon IV yang dilantik di antaranya pegawai negeri sipil (PNS) Dinas Perhubungan yang menggantikan jabatan dua tersangka kasus pengadaan transjakarta berkarat, Dradjat Adhyaksa dan Setyo Tuhu.

Dradjat yang sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Dishub digantikan Mirza Aryadi Soelarso, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Suku Dinas Dishub Jakarta Timur. 

 
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Muhammad Akbar mengatakan, belum ada pejabat pengganti untuk jabatan Setyo Tuhu. Menurut dia, hingga saat ini, Setyo masih menjabat sebagai Kepala Seksi UPT Angkutan Perairan dan Pelabuhan Dishub DKI.

"Belum ada pejabat pengganti Pak Setyo," kata Akbar.

Lebih lanjut, Akbar menjelaskan, karena status Dradjat dan Setyo adalah tersangka, keduanya tidak datang dalam pelantikan itu. Pejabat yang diundang hanyalah pejabat yang menggantikan jabatan mereka. 

 
Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta I Made Karmayoga mengatakan, pihaknya telah menonaktifkan Dradjat dan Setyo. Namun, BKD membutuhkan waktu untuk melantik pejabat baru pengganti Setyo. Proses pelantikan ini, lanjut dia, berdasarkan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 185 Tahun 2009 tentang Sidang Badan Pertimbangan Jabatan dan Keputusan Gubernur dengan SK 544-571 tentang Pengangkatan per tanggal (4/4/2014).

"Harusnya ada 110 pejabat eselon III dan 166 pejabat eselon IV yang dilantik. Tapi, sekarang baru sebagiannya saja," kata Made.

Sementara itu, Wiriyatmoko berpesan kepada pejabat yang dilantik untuk mengikuti ritme kerja Gubernur Jokowi dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

"Saudara semua harus dapat mengikuti cara progresif mereka, kalian semua tahu kan mereka itu bagaimana. Saya imbau Anda semua untuk banyak belajar dan memberikan pelayanan terbaik agar tidak pusing," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usung Marshel Widianto pada Pilkada Tangsel 2024, Gerindra Bakal Beri Pembekalan

Usung Marshel Widianto pada Pilkada Tangsel 2024, Gerindra Bakal Beri Pembekalan

Megapolitan
Potret Kondisi Tugu Selamat Datang  Depok Senilai Rp 1,7 Miliar Kini, Dicoret-coret dan Panel Lampunya Dicuri

Potret Kondisi Tugu Selamat Datang Depok Senilai Rp 1,7 Miliar Kini, Dicoret-coret dan Panel Lampunya Dicuri

Megapolitan
Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlundungan LPSK, Merasa Terancam Usai Digeledah KPK

Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlundungan LPSK, Merasa Terancam Usai Digeledah KPK

Megapolitan
Akrabnya Gibran dan Heru Budi, Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut hingga Bagi-bagi Susu ke Warga

Akrabnya Gibran dan Heru Budi, Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut hingga Bagi-bagi Susu ke Warga

Megapolitan
Dua Saksi Tambahan Kasus “Vina Cirebon” Ajukan Permohonan Perlindungan ke LPSK

Dua Saksi Tambahan Kasus “Vina Cirebon” Ajukan Permohonan Perlindungan ke LPSK

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 29 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 29 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Alasan Rombongan Tiga Mobil Tak Bayar Makan di Resto Depok | Korban Penipuan 'Like' dan 'Subscribe' Youtube Rugi Rp 800 Juta

[POPULER JABODETABEK] Alasan Rombongan Tiga Mobil Tak Bayar Makan di Resto Depok | Korban Penipuan "Like" dan "Subscribe" Youtube Rugi Rp 800 Juta

Megapolitan
Cara ke Taman Kencana Bogor dari Stasiun Bogor

Cara ke Taman Kencana Bogor dari Stasiun Bogor

Megapolitan
Rombongan Tiga Mobil yang Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok Menolak Buat Video Klarifikasi

Rombongan Tiga Mobil yang Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok Menolak Buat Video Klarifikasi

Megapolitan
Warga Tegal Alur Mengeluhkan Minimnya Lampu Penerangan

Warga Tegal Alur Mengeluhkan Minimnya Lampu Penerangan

Megapolitan
Dituduh Maling Motor, Pria di Grogol Dikeroyok 4 Orang

Dituduh Maling Motor, Pria di Grogol Dikeroyok 4 Orang

Megapolitan
Menang Kejuaraan Senam di Tingkat Provinsi, Siswi SD di Depok Tak Lolos PPDB

Menang Kejuaraan Senam di Tingkat Provinsi, Siswi SD di Depok Tak Lolos PPDB

Megapolitan
Warga Tegal Alur: Gibran dan Heru Budi Datang Hanya Bicarakan Soal Pengerukan Kali

Warga Tegal Alur: Gibran dan Heru Budi Datang Hanya Bicarakan Soal Pengerukan Kali

Megapolitan
Dishub Jaksel Bakal Razia Parkir Liar di Jalur Sepeda dan Trotoar di Senopati

Dishub Jaksel Bakal Razia Parkir Liar di Jalur Sepeda dan Trotoar di Senopati

Megapolitan
PLN: Pencurian Kabel Berbahaya, Bisa Menyebabkan Ledakan

PLN: Pencurian Kabel Berbahaya, Bisa Menyebabkan Ledakan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com