Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Sedih atas Kasus Transjakarta Berkarat

Kompas.com - 10/04/2014, 17:19 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dalam pengarahan kepada satuan kerja perangkat daerah (SKPD), Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyatakan kegundahannya atas kasus transjakarta dan bus kota terintegrasi busway (BKTB) berkarat. Dengan nada lirih, Jokowi menyampaikan bahwa peristiwa itu menjadi pukulan telak baginya. Terlebih lagi, dua PNS di lingkungan Pemprov DKI Jakarta menjadi tersangka atas kasus tersebut.

"Saya enggak mau lagi dengar ada PNS yang menjadi tersangka. Sedih saya kalau mendengar itu. Kalau sudah masuk hukum, saya sudah enggak bisa apa-apa. Saya ngomong apa adanya saja ini," kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Kamis (10/4/2014).

Ia mengatakan, salah satu penyebab kasus itu adalah program kerja yang tidak dirancang dengan baik serta pelaksanaan yang terburu-buru. Dengan mimik muka yang serius, Jokowi mengimbau kepada para kepala dinas, lurah, camat, dan pejabat DKI lainnya untuk segera menjalankan program kerja ketika APBD sudah cair dan dapat digunakan.

Hingga 8 April 2014 ini saja, menurut dia, SKPD dan unit kerja perangkat daerah (UKPD) belum melakukan pergerakan apa-apa. Dari anggaran sebesar Rp 72 triliun, SKPD dan UKPD baru dapat menyerap sebesar 4,56 persen sejak Februari.

Melalui pengarahan ini, Jokowi berharap SKPD dan UKPD mulai bergerak dan menggunakan anggaran semaksimal mungkin. Jangan sampai program kerja justru baru terlaksana pada rentang waktu November-Desember atau akhir tahun.

Pelaksanaan program kerja pada akhir tahun itu, lanjut dia, mengakibatkan hasil yang tidak maksimal karena terburu-buru. Misalnya, pembangunan rusunawa dan pengadaan bus.

"Kasus bus kemarin menjadi contoh. Bapak dan ibu sekalian harus berhati-hati dalam menggunakan anggaran, terutama dinas yang pegang anggaran gede. Saya mau memproteksi bapak dan ibu semuanya. Kalau dilindungi tetapi enggak mau juga, ya sudah," kata Jokowi.

Pria asal Solo itu menjelaskan, tiap tahunnya APBD DKI mengalami lonjakan tinggi. Tahun ini ada peningkatan lebih dari Rp 20 triliun, dari Rp 50,1 triliun pada 2013, melonjak menjadi Rp 72 triliun. Ia berharap, pelaksanaan program kerja dapat dilaksanakan lebih cepat dari perencanaan awal, terutama pembangunan fisik.

"Uang sebesar itu tidak tepat penggunaannya kalau tidak digunakan sedini mungkin. Jangan kejar-kejaran di akhir tahun, pasti berpengaruh sama kualitas barang yang dibeli, nanti berkembang jadi masalah dan temuan," kata Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polres Bogor Berencana Gandeng Selebgram untuk Berantas Judi 'Online'

Polres Bogor Berencana Gandeng Selebgram untuk Berantas Judi "Online"

Megapolitan
Duet Imam Budi-Ririn Sudah 'Soft Lauching' di Acara PKS Depok, Tinggal Tunggu Deklarasi

Duet Imam Budi-Ririn Sudah "Soft Lauching" di Acara PKS Depok, Tinggal Tunggu Deklarasi

Megapolitan
Dinding Tripleks dan Ruangan Penuh Debu, 'Sekolah di Utara' Cilincing Bakal Direnovasi

Dinding Tripleks dan Ruangan Penuh Debu, "Sekolah di Utara" Cilincing Bakal Direnovasi

Megapolitan
Pernah Tabrak Orang karena Sulit Melihat, Petani Maluku Bersyukur Bisa Operasi Katarak Gratis

Pernah Tabrak Orang karena Sulit Melihat, Petani Maluku Bersyukur Bisa Operasi Katarak Gratis

Megapolitan
Kemarahan Pria di Grogol Bakar Baju Istri yang Meninggalkannya hingga Bikin 4 Rumah Kebakaran

Kemarahan Pria di Grogol Bakar Baju Istri yang Meninggalkannya hingga Bikin 4 Rumah Kebakaran

Megapolitan
Plus Minus Pengusungan Anies-Sohibul sebagai Bakal Cagub-Cawagub Jakarta di Pilkada 2024...

Plus Minus Pengusungan Anies-Sohibul sebagai Bakal Cagub-Cawagub Jakarta di Pilkada 2024...

Megapolitan
Kemensos Bantu 240 Lansia Operasi Katarak Gratis di Kepulauan Tanimbar Maluku

Kemensos Bantu 240 Lansia Operasi Katarak Gratis di Kepulauan Tanimbar Maluku

Megapolitan
Jadi Wilayah Tertinggi Transaksi Judi Online, Pemkot Bogor Bentuk Satgas

Jadi Wilayah Tertinggi Transaksi Judi Online, Pemkot Bogor Bentuk Satgas

Megapolitan
Ngopi Bareng Warga Pesanggrahan, Kapolres Jaksel Ingatkan Bahaya Judi “Online”

Ngopi Bareng Warga Pesanggrahan, Kapolres Jaksel Ingatkan Bahaya Judi “Online”

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 27 Juni 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 27 Juni 2024

Megapolitan
Didukung Maju Pilkada Tangsel, Marshel Widianto Dianggap Belum Punya Kapabilitas

Didukung Maju Pilkada Tangsel, Marshel Widianto Dianggap Belum Punya Kapabilitas

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 27 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 27 Juni 2024

Megapolitan
Sebulan Setelah Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana: Suci Masih Terbaring, Makan Lewat Selang di Hidung

Sebulan Setelah Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana: Suci Masih Terbaring, Makan Lewat Selang di Hidung

Megapolitan
Hadirnya Marshel Widianto di Pilkada Tangsel Dianggap Justru Muluskan Kemenangan Benyamin-Pilar

Hadirnya Marshel Widianto di Pilkada Tangsel Dianggap Justru Muluskan Kemenangan Benyamin-Pilar

Megapolitan
Gerindra Dinilai Korbankan Kapabilitas karena Dukung Marshel Widianto Maju Pilkada Tangsel

Gerindra Dinilai Korbankan Kapabilitas karena Dukung Marshel Widianto Maju Pilkada Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com