Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Solusi agar Bangku KRL Tak "Didewakan"

Kompas.com - 17/04/2014, 13:30 WIB
Agita Tarigan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — KRL Mania, sebuah komunitas pengguna setia kereta rel listrik (KRL), menilai fenomena perebutan kursi di KRL sudah tak sehat. Komunitas ini menganggap, kedatangan kereta yang tepat waktu menjadi solusinya.

"Bangku kereta sekarang itu udah 'didewakan'," kata Nurcahyo, Koordinator KRL Mania, kepada Kompas.com, Kamis (17/4/2014).

Menurut Nurcahyo, banyaknya penumpang yang berebut untuk mendapatkan tempat duduk di KRL menjadi fenomena yang tak asing lagi. Hal ini dirasa wajar olehnya karena kereta yang jumlahnya terbatas dengan penumpang yang kerap membeludak sering tak seimbang. Oleh karena itu, tempat duduk di kereta selalu diincar.

Nurcahyo mengatakan, penting bagi PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) mengatur jadwal kereta agar dapat datang tepat waktu. Sebab, jadwal kedatangan dan keberangkatan satu kereta akan memberikan efek langsung pada kereta lain sehingga, bila satu kereta tersendat, kereta lain akan mogok pula.

Molornya kedatangan dan keberangkatan kereta, kata dia, menjadi hal yang paling sering dikeluhkan para pengguna kereta kepada komunitas KRL Mania. Keluhan ini biasanya disampaikan melalui akun Twitter ataupun aplikasi BBM yang terhubung dengan para pengguna KRL se-Jabodetabek.

Dari banyak keluhan ini, KRL Mania berharap PT KAI dapat meningkatkan pelayanannya untuk membuat jadwal kereta lebih baik sehingga penumpang yang hendak menggunakan kereta tak membeludak sehingga jadi tak nyaman.

Dia mengatakan, penambahan jumlah gerbong yang telah dilakukan memang sudah bagus. Namun, lebih baik lagi, PT KAI mengadakan survei pelanggan agar kebijakan yang ditetapkan tepat sesuai keinginan pengguna jasa kereta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com