Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nama Ahok Disebut-sebut untuk Lancarkan Alih Sewa di Rusun Marunda

Kompas.com - 21/04/2014, 11:05 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Warga Rumah Susun (Rusun) Marunda menyebut ada pihak yang membawa-bawa nama Ahok untuk melancarkan alih sewa rusun. Namun, hal tersebut dibantah oleh kepala pengurus Ahok Center, Natanael.

Kecurangan ini diungkap oleh seorang warga yang meminta namanya tidak disebutkan. Menurutnya, masih terjadi tindak kecurangan sistem penyewaan di Rusun Marunda. Ada penghuni baru yang bisa masuk ke unit rusun sebelum mendapatkan surat perintah (SP) yang diberikan oleh pihak pengelola rusun.

Kejadian itu, kata dia, terjadi pada 9 April 2014 lalu. Salah seorang penghuni baru bisa masuk ke unit rusun Cluster B Blok 1 lantai 4. Padahal, penghuni tersebut belum memegang SP.

"Saya juga bingung, kok bisa dia masuk, padahal katanya pengelola seseorang bisa masuk ke unit rusun kalau sudah memiliki SP terlebih dahulu," ujarnya kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Ia sangat menyayangkan tindakan plinplan yang dilakukan oleh pihak pengelola. Awalnya, ia sangat menyambut baik adanya peraturan dan penertiban yang dilakukan pihak pengelola rusun akhir-akhir ini. Namun, menurutnya, penertiban hanyalah kamuflase yang dilakukan oleh pihak pengelola.

"Toh nyatanya penertiban juga tidak merata semuanya, masih banyak praktik alih sewa, bahkan ada yang bawa-bawa nama Ahok," ucapnya.

Ia juga mengungkapkan, beberapa waktu lalu ada seorang janda yang baru empat hari menempati unit rusun di Cluster B Blok 2. Namun, tiba-tiba, ada seorang wanita yang mengaku dari Ahok Center mengusir janda tersebut karena unit rusun tersebut sudah diperuntukkan untuk orang Ahok.

"Enggak tahu sekarang pindah ke mana, kasihan itu malam-malam dia disuruh keluarnya," ungkapnya.

Saat ini, kata sumber tersebut, pihak dari yang mengaku Ahok Center sudah jarang datang ke rusun. "Kalau dulu hampir tiap hari, sekarang jarang, pas ngurusin yang kemarin baru masuk aja itu baru nongol lagi," ucapnya.

Saat dikonfirmasi, Natanael membantah tudingan warga rusun tersebut. Menurutnya, justru banyak warga yang menjadi mafia dalam praktik alih sewa ataupun jual beli unit rusun.

"Justru mereka itu mafianya oknum dinas dan warga. Coba mereka berani enggak sekarang dipertemukan langsung dengan saya, dari situ kita bakal tahu mana sebenarnya yang benar," ucapnya.

Sementara itu, FH, warga rusun yang baru pindah pada 9 April tersebut, mengaku tidak mengetahui harus mempunyai SP terlebih dahulu baru bisa menempati rusun. Ia mengatakan baru mendapatkan SP pada 17 April kemarin dari pihak pengelola rusun. Padahal, ia sudah pindah sejak tanggal 9 April bertepatan pada saat pesta demokrasi.

Kepala Seksi Pelayanan UPT Rusun Jakarta Wilayah I Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Jakarta Deni Apriyadi membenarkan bahwa untuk mendapatkan unit rusun harus memiliki SP terlebih dahulu. Ia mengaku tidak tahu-menahu mengenai ada warga yang bisa masuk ke unit rusun sebelum mendapatkan SP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rumah 2 Lantai di Bogor Terbakar, Kerugian Ditaksir Capai Rp 15 Juta

Rumah 2 Lantai di Bogor Terbakar, Kerugian Ditaksir Capai Rp 15 Juta

Megapolitan
Soal Kans Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, Sandiaga: Enggak Ada Ajakan

Soal Kans Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, Sandiaga: Enggak Ada Ajakan

Megapolitan
Rumah Kosong 2 Lantai di Bogor Terbakar, Penyebab Belum Diketahui

Rumah Kosong 2 Lantai di Bogor Terbakar, Penyebab Belum Diketahui

Megapolitan
Dinas KPKP DKI Jakarta Periksa 79.786 Hewan Kurban, Seluruhnya Dinyatakan Sehat

Dinas KPKP DKI Jakarta Periksa 79.786 Hewan Kurban, Seluruhnya Dinyatakan Sehat

Megapolitan
Bisa Cemari Lingkungan, Pengusaha Konfeksi di Tambora Diminta Tak Buang Limbah Sembarangan

Bisa Cemari Lingkungan, Pengusaha Konfeksi di Tambora Diminta Tak Buang Limbah Sembarangan

Megapolitan
Jusuf Kalla Persilakan Anies Maju Pilkada Jakarta 2024

Jusuf Kalla Persilakan Anies Maju Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Ini, Warga: Perbedaan Hal Biasa

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Ini, Warga: Perbedaan Hal Biasa

Megapolitan
Anies-Sandiaga Tak Berencana Duet Kembali pada Pilkada Jakarta

Anies-Sandiaga Tak Berencana Duet Kembali pada Pilkada Jakarta

Megapolitan
Namanya Diusulkan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta 2024, Anies: Mengalir Saja, Santai...

Namanya Diusulkan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta 2024, Anies: Mengalir Saja, Santai...

Megapolitan
Akrab dengan Sandiaga Saat Nobar, Anies Sebut Tak Bahas Pilkada Jakarta 2024

Akrab dengan Sandiaga Saat Nobar, Anies Sebut Tak Bahas Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Momen Anies Salami Jusuf Kalla Sambil Membungkuk dan Hormat ke Sandiaga Sebelum Nobar Film 'Lafran'

Momen Anies Salami Jusuf Kalla Sambil Membungkuk dan Hormat ke Sandiaga Sebelum Nobar Film "Lafran"

Megapolitan
Pengelola Jakarta Fair 2024 Siapkan Area Parkir di JIExpo Kemayoran, Bisa Tampung Puluhan Ribu Kendaraan

Pengelola Jakarta Fair 2024 Siapkan Area Parkir di JIExpo Kemayoran, Bisa Tampung Puluhan Ribu Kendaraan

Megapolitan
Seekor Sapi Masuk ke Tol Jagorawi, Lalu Lintas Sempat Macet

Seekor Sapi Masuk ke Tol Jagorawi, Lalu Lintas Sempat Macet

Megapolitan
10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

Megapolitan
Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com