Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stres! Begadang Tiga Malam Cek Tiket KA Sia-sia

Kompas.com - 28/04/2014, 07:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski sudah tiga kali mondar-mandir ke Stasiun Pasar Senen, Senen, Jakarta Pusat, harapan Dessy S Saputri (20) mendapat tiket kereta api (KA) di stasiun itu kandas. Padahal, dia sudah berdesak-desakan. Setelah sampai di loket, dia malah disuruh membeli tiket online.

Dessy mengaku stres dan hampir frustasi setelah gagal mendapatkan tiket KA untuk keberangkatan H-3 atau tanggal 25 Juli 2014 tujuan Yogyakarta di Stasiun Pasar Senen. Setelah mendengar dari petugas di Stasiun Pasar Senen, Dessy langsung berburu tiket lewat online.

"Saya sudah tiga malam begadang, cuma buat ngecek persediaan tiket lewat website resmi KAI, agen resmi tiket.com, dan situs pemesanan tiket lain. Tetap enggak ada hasil. Sekarang saya enggak tahu mau bagaimana lagi," kata Dessy pasrah, saat berbincang dengan Warta Kota, Minggu (28/4/2014).

Dessy yang tinggal di Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, itu mengaku, dirinya benar-benar bingung dan konsentrasi kerjanya menjadi terganggu. Dia masih berharap bisa mendapatkan tiket KA untuk mudik Lebaran.

"Kalau bus malas. Pasti akan lama di perjalanan karena macet. Kalau pesawat tiketnya sangat mahal. Dari yang biasanya Rp 450.000-an naik dua kali lipat menjadi Rp 900.000-an. Saya masih berharap mendapatkan tiket kereta api," katanya.

Warga lainnya, Rudiyah (35), juga mengalami hal serupa. Sambil menggendong anaknya yang masih kecil, Rudiyah terus menggerutu karena tidak mendapatkan tiket untuk berlebaran di kampungnya di Klaten, Jawa Tengah.

"Katanya habis semua tiketnya. Ada yang bilang coba ngecek di online. Masalah saya enggak tahu online itu seperti apa. Sudah dua hari saya bolak-balik ke sini. Tiketnya enggak ada. Banyak juga kok orang yang marah-marah karena enggak dapat tiket," ujar Rudiyah.

"Suami saya sudah pasrah saja dan ngajak naik bus. Tapi saya trauma kalau mudik naik bus," ujarnya yang mengaku pernah menjadi korban pemerasan di Terminal Pulogadung.

Telat buka website

Dennis (24), seorang pegawai honorer di Kementerian Kehutanan mengaku juga tidak mendapatkan tiket yang dibutuhkannya. Hanya dalam waktu 20 menit, tiket kereta api Lebaran untuk keberangkatan 24 dan 25 Juli sudah habis.

Dennis mengatakan, dirinya sempat menunda pembelian tiket kereta pada Jumat (25/4/2014) lalu. "Makanya, saya langsung kehabisan tiket. Padahal saya cuma telat 20 menit saja membuka website," kata Dennis yang berencana pulang ke Yogyakarta.

Akhirnya, Dennis membeli tiket kereta api jurusan Kebumen. Dari Kebumen, dia berencana melanjutkan perjalanan menggunakan bus menuju Yogyakarta.

"Dari Kebumen ke Yogyakarta paling tiga jam. Tak apalah dapat tiket jurusan Kebumen, untuk jaga-jaga. Hanya Rp 34.000, kok. Mudah-mudahan masih dapat tiket ke Jogja," harapnya.

Tujuan Favorit

Kepala Humas PT KAI Daop I Agus Komarudin mengatakan, saat ini tiket dari H-10 hingga H-2 sudah habis terjual dengan kuota 26.000 per harinya.

"Kenaikan animo masyarakat menggunakan kereta api tahun ini memang sangat luar biasa," kata Agus.

Tujuan favorit pemberangkatan, kata Agus, meliputi Yogyakarta, Semarang, Solo, Malang dan Surabaya. (fha/ote)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com