"Sekarang ini boarding di stasiun kan malah lebih ketat. Malah lebih ketat dibanding bandara. Kalau di stasiun itu nama yang tertera di tiket, nomor identitas, harus sama dengan yang di KTP. Foto orang di KTP harus sesuai dengan aslinya. Kalau enggak berarti orangnya beda, enggak boleh masuk," ujar Kepala Stasiun Bekasi Dedi Kristanto di Stasiun Bekasi, Senin (28/4/2014).
Oleh karena itu, Menurut Dedi, potensi adanya calo pun diprediksi menurun. Hal ini karena sistem pembelian tiket yang harus mencantumkan nomor identitas diri seperti KTP. Jika ada, calo ini menurutnya bukan calo liar, melainkan orang yang dimintai tolong oleh calon penumpang untuk membelikan tiket.
Calon penumpang akan menitipkan KTP dan meminta tolong kepada kerabatnya untuk membeli tiket kereta sehingga calon penumpang yang tidak paham cara membelinya akan tetap dapat memperoleh tiket.
"Potensi adanya calo tetap tidak bisa dihilangkan yah. Cuma kalau sekarang mungkin calonya beda. Bukan lagi jual-jual tiket di luar loket. Tapi lebih ke dimintai tolong oleh calon penumpang. Nah biasanya juga sama kerabat sendiri. Susah kan soalnya harus sesuai dengan kartu identitas," ujar Dedi.
Sebelumnya diberitakan, PT Kereta Api Indonesia memberlakukan sistim pembelian tiket kereta jarak jauh secara online. Sistem yang dimulai diberlakukan sejak H-90 dari hari Lebaran ini disiapkan untuk mengantisipasi adanya antrean panjang arus mudik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.