Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kak Seto: Kakak Kelas Renggo Baru 2 Bulan Belajar Taekwondo

Kompas.com - 09/05/2014, 17:59 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerhati anak Seto Mulyadi mengatakan, Sy tidak berniat membunuh adik kelasnya, Renggo Khadafi (11). Seto mengatakan hal itu setelah merampungkan pemeriksaan psikologis terhadap pelajar SD 09 Pagi Makasar, Jakarta Timur, tersebut.

"Saya tidak melihat adanya motiviasi atau pengaruh yang sengaja untuk melakukan sesuatu rencana mematikan. Memang tidak ada maksud sama sekali untuk sampai melakukan pembunuhan," kata pria yang akrab disapa Kak Seto ini, di Polres Metro Jakarta Timur, Jumat (9/5/2014).

Seto melanjutkan, apa yang terjadi antara SY dan Renggo merupakan bentuk lemahnya pengawasan sekolah. Ketika kontrol dan pengawasan terhadap anak tidak ada, sesuatu yang seharusnya dapat diredam justru menjadi berbahaya.

"Pada saat tertentu, dengan pembiaran terhadap konflik itu, mungkin emosi makin meningkat. Salah satunya, SY yang baru saja dua bulan belajar taekwondo. Mungkin belum terampil menggunakannya. Jadi bukan untuk bela diri, melainkan justru untuk menyerang lawannya," ujar Kak Seto.

Apa yang diperbuat SY, menurut Seto, bisa terjadi pada anak-anak lainnya bila tak ada pencegahan. Ia meminta perhatian serius, khususnya kepada semua pihak di lingkungan sekolah. Sebab, di lembaga pendidikan pun, lanjutnya, konflik antar-anak bisa terjadi.

"Oleh karenanya, kalau tidak ada pengawasan dan pencegahan, mana kala bersinggungan, maka suatu konflik itu bisa lebih fatal. Bisa menimbulkan dampak, yaitu kematian atau luka parah, dan sebagainya. Sekali lagi, ini bagian dari tanggung jawab sekolah," ujar Kak Seto.

Renggo dianiaya kakak kelasnya, SY, lantaran menjatuhkan jajanan milik SY. Renggo sudah meminta maaf dan mengganti jajanan itu. Rupanya hal itu tidak menyelesaikan persoalan. SY kemudian mendatangi Renggo dan memukuli korban.

Esok harinya, Renggo tidak masuk sekolah karena sakit. Beberapa hari kemudian, Renggo meninggal dunia. Polisi belum menyimpulkan kematian Renggo terkait dengan pemukulan itu. Polisi menunggu hasil otopsi, untuk mengetahui sebab kematian Renggo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bareng Gibran, Heru Budi Pantau Pengerukan Lumpur di Kali Semongol Jakbar

Bareng Gibran, Heru Budi Pantau Pengerukan Lumpur di Kali Semongol Jakbar

Megapolitan
Bantah Lakukan Pungli di Samping RPTRA Kalijodo, Perwakilan Ormas Sebut Itu Parkir Resmi

Bantah Lakukan Pungli di Samping RPTRA Kalijodo, Perwakilan Ormas Sebut Itu Parkir Resmi

Megapolitan
Kondisi Tugu Selamat Datang Depok yang Kini Gelap Gulita dan Dicoret-coret

Kondisi Tugu Selamat Datang Depok yang Kini Gelap Gulita dan Dicoret-coret

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 28 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 28 Juni 2024

Megapolitan
Iklan Skincare 'Cerah' Terkait Pilkada Jabar, Bima Arya: Kampanye Harus Beda dan Unik

Iklan Skincare "Cerah" Terkait Pilkada Jabar, Bima Arya: Kampanye Harus Beda dan Unik

Megapolitan
Pasang Billboard Skincare 'Cerah' di Bogor, Bima Arya Akui Terkait Pilkada Jabar

Pasang Billboard Skincare "Cerah" di Bogor, Bima Arya Akui Terkait Pilkada Jabar

Megapolitan
Dijanjikan Komisi dari 'Like' dan 'Subscribe' Youtube, Korban Ditipu Rp 800 Juta

Dijanjikan Komisi dari "Like" dan "Subscribe" Youtube, Korban Ditipu Rp 800 Juta

Megapolitan
Dua Penipu Modus 'Like' dan 'Subscribe Youtube Ditangkap, Dikendalikan WNI di Kamboja

Dua Penipu Modus "Like" dan "Subscribe Youtube Ditangkap, Dikendalikan WNI di Kamboja

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kehadiran Marshel di Pilkada Tangsel Dianggap Muluskan Kemenangan Benyamin Pilar | Akhir Pelarian Ketua Panitia Konser Lentera Festival

[POPULER JABODETABEK] Kehadiran Marshel di Pilkada Tangsel Dianggap Muluskan Kemenangan Benyamin Pilar | Akhir Pelarian Ketua Panitia Konser Lentera Festival

Megapolitan
WNI di Kamboja Jadi Dalang Penipuan 'Like' dan 'Subscribe' Youtube di Indonesia

WNI di Kamboja Jadi Dalang Penipuan "Like" dan "Subscribe" Youtube di Indonesia

Megapolitan
Penolakan Tapera Terus Menggema, Buruh dan Mahasiswa Kompak Gelar Unjuk Rasa

Penolakan Tapera Terus Menggema, Buruh dan Mahasiswa Kompak Gelar Unjuk Rasa

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 28 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 28 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rombongan Tiga Mobil Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok, Ini Alasannya

Rombongan Tiga Mobil Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok, Ini Alasannya

Megapolitan
Pemkot Jaksel Diminta Tindak Tegas Dua Restoran di Melawai yang Dianggap Sebabkan Kegaduhan

Pemkot Jaksel Diminta Tindak Tegas Dua Restoran di Melawai yang Dianggap Sebabkan Kegaduhan

Megapolitan
Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan di Sejumlah Jalan Jaksel Imbas Pembangunan Drainase

Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan di Sejumlah Jalan Jaksel Imbas Pembangunan Drainase

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com