JAKARTA, KOMPAS.com — Jakarta adalah kota beragam budaya. Di Ibu Kota, penduduk dari segala penjuru Indonesia, bahkan dunia, berbaur menjadi satu. Hal inilah yang coba ditampakkan dalam Festival Palang Pintu (FPP) IX yang digelar di Jalan Kemang Raya, Jakarta Selatan.
Sejatinya, acara yang juga dikenal dengan sebutan Festival Kemang ini merupakan agenda tahunan untuk melanggengkan seni dan budaya Betawi sebagai budaya asli Jakarta. Namun, kali ini acara yang diselenggarakan untuk memperingati Hari Ulang Tahun Ke-487 Kota Jakarta tersebut juga menampilkan seni budaya lain, seperti reog Ponorogo dan barongsai.
"Hari kedua ini ada parade budaya Nusantara dan mancanegara. Reog, barongsai, salsa, iring-iringan rebana biang dan ketimpring serta ondel-ondel. Tari-tarian juga, dominannya tari Betawi, tapi ada juga (tari) dari Padang dan Aceh," kata Ketua Panitia Festival Palang Pintu IX Riduan Nazar, Minggu (8/6/2014).
Bendahara Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi) ranting Bangka-Kemang itu mengatakan, pengisi parade budaya tersebut tidak hanya berasal dari sanggar kesenian di wilayah Jakarta Selatan, tetapi juga dari sanggar lain dari luar Jakarta Selatan. Reog Ponorogo, misalnya, dibawakan oleh sanggar kesenian dari Jakarta Utara. Adapun barongsai ditampilkan oleh grup barongsai dari Jakarta Barat.
Festival tahunan yang diadakan sejak Sabtu (7/6/2014) tersebut sudah digelar sembilan kali. Menurut Riduan, selama sembilan kali diadakan, tak banyak agenda acara yang berubah. Lomba palang pintu, parade budaya, bazar, serta lomba band dan tari kreasi sudah diadakan dari tahun ke tahun. Satu-satunya yang baru adalah penampilan musik kolintang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.