Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: PKL Monas Melawan, Tembak Saja Pakai Pistol Listrik

Kompas.com - 16/06/2014, 14:43 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak akan segan-segan menggunakan cara kekerasan dalam proses penertiban terhadap para pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Monumen Nasional (Monas). Namun, kata dia, hal itu baru akan dilakukan jika PKL yang memulainya terlebih dahulu.

Basuki menceritakan, dalam beberapa hari terakhir, aksi perlawanan yang dilakukan PKL sudah semakin membahayakan. Salah satunya ialah saat para PKL mengancam akan membunuh tukang las yang hendak menutup lubang-lubang di sepanjang pagar kawasan tersebut.

"Tukang las pagar kita itu diancam mau dibunuh, diancam golok, diancam celurit. Karena itu, kita jagain. Nanti kalau mereka (PKL) melawan, tembak aja pakai pistol listrik. Saya kan cuma janji tidak akan pakai pentungan, tapi tidak pernah janji tidak pakai pistol kan," ujarnya, di Balaikota Jakarta, Senin (16/6/2014).

Pria yang akrab disapa Ahok ini menilai, ancaman Pemprov DKI terhadap PKL itu akan efektif untuk menghindarkan bentrok fisik yang berpotensi menimbulkan korban jiwa. Sebab, menurut dia, senjata tajam yang dipakai PKL memang harus dilawan dengan pistol listrik.

"Lebih baik gitu dong daripada saling tusuk. Kalau sama-sama pakai pisau, belum tentu ilmu silat Anda (satpol PP) lebih jago dari dia (PKL). Nanti kalau satpol PP saya luka gimana? Mendingan saya suruh pakai pistol listrik. Kalau ditembak, biar aja dia (PKL) pingsan," imbuh pria asal Belitung Timur itu.

Seperti diberitakan, Pemprov DKI pada hari ini akan melakukan sterilisasi PKL di Monas. Nantinya, para PKL akan dipindah ke lapangan IRTI. Dari data yang dimiliki oleh Pemprov DKI, saat ini jumlah keseluruhan PKL yang ada di kawasan Monas adalah sebanyak 7.000 PKL. Sebagian besar dari PKL tak memiliki KTP Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com