Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sengaja Berbaring di Atas Rel, Pria Ini Tewas Terlindas Kereta

Kompas.com - 17/06/2014, 12:54 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Seorang pria paruh baya tewas setelah terlindas di lintasan kereta api di kawasan Stasiun Klender, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (17/6/2014). Pria yang belakangan diketahui bernama Ismaun (51) ini sengaja mengakhiri hidupnya dengan berbaring di atas rel.

Yadi, petugas keamanan Stasiun Klender, mengatakan, peristiwa berawal ketika sebuah kereta api melaju dari arah Bekasi menuju Stasiun Klender. Ismaun yang tengah berjalan kaki di atas rel tidak menghiraukan datangnya kereta.

"Sudah diteriakin oleh warga, tetapi korban enggak minggir. Korban malah berbaring di atas rel, akhirnya terlindas," kata Yadi kepada wartawan, Selasa siang.

Yadi mengatakan, tubuh Ismaun hancur akibat terlindas KA. Menurut dia, Ismaun meninggal seketika di lokasi kejadian.

Identitas yang diambil dari tubuhnya, lanjut Yadi, menunjukkan bahwa korban adalah warga Kampung Tanah Koja RT 13 RW 05 Nomor 16, Jatinegara Kaum, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur. Korban dikenal sehari-hari berjualan sayur di kolong jembatan layang Klender.

Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Pulogadung Ajun Komisaris Tual Napitupulu mengatakan, polisi masih menyelidiki motif korban mengakhiri hidupnya dengan cara tersebut.

"Korban diduga depresi karena saat kejadian itu sudah diperingati dan diteriaki oleh warga, tetapi dia malah tidur telungkup di atas rel, sampai akhirnya terlindas kereta," ujar Tual.

Sejauh ini, pihaknya akan meminta keterangan dari keluarga korban untuk mengetahui motif tindakan Ismaun. Ia melanjutkan, jenazah Ismaun telah dibawa petugas ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo guna kepentingan visum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com