"Dia anaknya pinter banget, ranking 10 besar terus. Sayang dia harus pergi, padahal ini mau naik-naikan kelas sebelas," ujar teman sekelas X-IPA A, Diva.
Selain itu, Caca juga mengungkapkan hal yang sama. Walaupun ia tidak mengenal pribadi secara akrab dengan almarhum, namun dari cerita teman satu sekolah, Arfiand merupakan anak yang baik dan sopan.
"Dari cerita teman sih, orangnya baik," ucapnya kepada Kompas.com. Sementara itu, cucu pertama dari Sutisna ini mengaku bahwa Aca, panggilan akrab almarhum merupakan anak yang penurut dan santun kepada keluarga, baik orangtua maupun kakek-nenek serta saudara.
"Dia anaknya nggak pernah tinggal shalat. Suka ngajakin shalat bareng jamaah, santun, benar-benar terpukul saya," ungkap kakek almarhum, Sutisna sambil meneteskan air mata.
Menurut keterangan Kepala Sub Bagian Humas Polres Jakarta Selatan, Kompol Aswan mengatakan baru menerima laporan atas kejadian meninggalnya siswa SMAN 3 Jakarta tersebut.
"Saya baru dapat laporannya, ini baru kami terima. Jadi belum bisa kasih keterangan dulu ya. Dari laporan sih, ada kasus penganiayaan di luar kota, di Pangandaran ya," ujar Kompol Aswan kepada Kompas.com.
Sebelumnya diberitakan, Arfiand Caesar Al Irhami (16) pelajar kelas sepuluh SMA Negeri 3 Jakarta meninggal dunia pada Jumat (20/6/2014) di Rumah Sakit MMC, Kuningan Jakarta Selatan. Sebelumnya ia diketahui telah mengikuti pelatihan ekstrakulikuler pecinta alam selama satu minggu di Tangkuban Perahu, Jawa Barat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.