Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mapala UI Tak Setuju Pembubaran Kegiatan Pencinta Alam di SMA

Kompas.com - 08/07/2014, 12:18 WIB
Laila Rahmawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Indonesia (Mapala UI) menyatakan tidak setuju atas pembubaran kegiatan ekstrakurikuler pencinta alam (PA) di SMA seluruh wilayah DKI Jakarta.

"Mapala UI tidak setuju dengan pembubaran PA di SMA. Kalau mengutip kata-kata Bapak Pendidikan Indonesia Ki Hajar Dewantara, 'pendidikan itu ada tiga: di keluarga, di sekolah, dan di pergerakan'. Organisasi PA di SMA adalah salah satu bentuk dari pendidikan dalam pergerakan," kata Ketua Mapala UI Ridwan Hakim, Selasa (8/7/2014).

Ridwan melanjutkan, dalam kegiatan ekskul PA, siswa diajarkan hal-hal yang tidak didapat di bangku kelas. PA juga tempat pembentukan karakter berbasis kegiatan alam bebas.

"Hanya memang diperlukan kepelatihan yang baik dengan pelatih yang benar-benar berpengalaman karena kegiatan alam bebas memang memiliki risiko yang relatif lebih tinggi," ujar mahasiswa angkatan 2010 jurusan Kimia yang sudah berkecimpung dalam kegiatan ekskul pencinta alam sejak SMA tersebut.

Pembubaran kegiatan pencinta alam dipicu oleh tewasnya dua siswa kelas X SMAN 3, Setiabudi, Jakarta Selatan. Mereka meninggal saat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pencinta alam di Tangkubanparahu, Bandung, Jawa Barat.

Mereka adalah Arfiand Caesar Al Irhami (16) dan Padian Prawiryo Dirya (16). Sebelum meninggal, Arfiand sempat dirawat di RS MMC. Polisi memastikan, Arfiand tewas akibat pendarahan di dalam tubuh. Luka dalam itu terjadi setelah korban diduga dihajar dengan benda tumpul oleh seniornya.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anies-Sandiaga Tak Berencana Duet Kembali pada Pilkada Jakarta

Anies-Sandiaga Tak Berencana Duet Kembali pada Pilkada Jakarta

Megapolitan
Namanya Diusulkan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta 2024, Anies: Mengalir Saja, Santai...

Namanya Diusulkan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta 2024, Anies: Mengalir Saja, Santai...

Megapolitan
Akrab dengan Sandiaga Saat Nobar, Anies Sebut Tak Bahas Pilkada Jakarta 2024

Akrab dengan Sandiaga Saat Nobar, Anies Sebut Tak Bahas Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Momen Anies Salami Jusuf Kalla Sambil Membungkuk dan Hormat ke Sandiaga Sebelum Nobar Film 'Lafran'

Momen Anies Salami Jusuf Kalla Sambil Membungkuk dan Hormat ke Sandiaga Sebelum Nobar Film "Lafran"

Megapolitan
Pengelola Jakarta Fair 2024 Siapkan Area Parkir di JIExpo Kemayoran, Bisa Tampung Puluhan Ribu Kendaraan

Pengelola Jakarta Fair 2024 Siapkan Area Parkir di JIExpo Kemayoran, Bisa Tampung Puluhan Ribu Kendaraan

Megapolitan
Seekor Sapi Masuk ke Tol Jagorawi, Lalu Lintas Sempat Macet

Seekor Sapi Masuk ke Tol Jagorawi, Lalu Lintas Sempat Macet

Megapolitan
10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

Megapolitan
Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Megapolitan
Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Megapolitan
Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com