Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tuding Ada Kecurangan, Gerindra Tuntut Pilpres Ulang di Jakarta

Kompas.com - 14/07/2014, 10:46 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPD Gerindra DKI M Taufik menuntut pemilu presiden (pilpres) diulang karena pihaknya menemukan banyaknya pemilih ilegal di ribuan tempat pemungutan suara (TPS).

Setidaknya, pihaknya mencatat sekitar 2.000 TPS bermasalah dari total 12.408 TPS di Jakarta.  

"Terlihat dari daftar pemilih khusus tambahan (DPKTb), cuma menggunakan KTP padahal bukan penduduk setempat," klaim Taufik kepada Kompas.com di Jakarta, Senin (14/7/2014).


DPK tambahan ini merupakan pemilih yang sudah mendapat hak pilih, tetapi belum terakomodasi dalam daftar pemilih tetap (DPT). Mereka bisa mencoblos ke TPS sesuai alamat KTP dengan menunjukkan KTP kepada panitia.

Anggota DPRD DKI terpilih 2014-2019 itu mengklaim, temuan itu berdasarkan penyisiran timnya dengan formulir C1. Ia mengatakan, di ribuan TPS itu ada penambahan jumlah DPKTb yang tidak wajar, misalnya mencapai 300 orang.

Oleh karena itu, Taufik menuntut KPU kembali mengulang pelaksanaan pilpres pada TPS-TPS bermasalah.

Taufik mencontohkan, DPT di TPS di Kapuk, Jakarta Utara, menunjukkan adanya 560 pemilih, sementara DPKTb mencapai 308 pemilih. Menurut dia, penambahan jumlah pemilih di atas 50 persen itu merupakan hal yang tidak wajar. Bahkan, pihaknya sesumbar bahwa di tiap kelurahan terdapat 1.000 pemilih ilegal.

Dia melanjutkan, TPS dengan daftar pemilih tambahan itu banyak terdapat di Jakarta Utara, yang mayoritas ditinggali warga Tionghoa.

"Kita sudah adukan ke Panwaslu, sekarang mau kita ajukan ke Bawaslu RI buat adakan pemilu ulang. Di Pluit, Sunter, Papanggo, Kapuk Muara, dan mungkin TPS tempat Ahok mencoblos itu juga banyak pemilih tidak wajarnya," kata Taufik.

Hari ini, rekapitulasi penghitungan suara Pilpres 2014 sudah sampai tingkat kecamatan. Penghitungan ini dilaksanakan sejak Minggu (13/7/2014) hingga Selasa (15/7/2014).

Selanjutnya, pada 16 hingga 17 Juli, rekapitulasi suara akan dilakukan untuk tingkat kota dan kabupaten. KPU DKI akan merekapitulasi suara pilpres tingkat provinsi pada 18 hingga 19 Juli 2014. Sementara itu, rekapitulasi tingkat nasional akan dilaksanakan dari tanggal 20 hingga 22 Juli mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

Megapolitan
Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Megapolitan
Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Megapolitan
Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com