Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Padusan" dan Biduanita Dangdut

Kompas.com - 14/07/2014, 14:41 WIB


Agus Mulyadi
, Blogger Jomblo

Sampeyan tahu Padusan? belum tahu? Ya sudah, biar saya terangkan sedikit tentang padusan.

Padusan berasal dari kata dasar adus, yang berarti mandi. Dalam pengertian budaya, padusan merupakan ritual masyarakat untuk membersihkan diri atau mandi besar dengan maksud menyucikan raga dan jiwa dalam rangka menyambut datangnya bulan ramadhan.

Sejatinya, ritual padusan ini memang tidak disyariatkan oleh agama, namun apa daya, ritual ini sudah kadung menjadi kebiasaan bahkan tradisi bagi sebagian masyarakat di Indonesia.

Seiring berputarnya waktu, ritual padusan telah bergeser maknanya, bukan lagi sebagai ritual pembersihan diri, namun justru menjadi ritual hura-hura di obyek wisata pemandian yang sebagian besar justru mengandung "maksiat". Bahkan, bagi banyak pemuda yang masih ABG, Padusan sering diartikan sebagai ritual mencari gebetan di kolam renang. Ini keniscayaan.

Jadi jangan heran jika saat hari Padusan, pemandian/kolam renang umum akan dipadati oleh para pengunjung terutama anak-anak muda. Tentu saja para pengelola kolam renang tak ingin melewatkan momen ini.

Sukoco dan Pisangan

Menjelang waktu Padusan, para pengelola kolam renang biasanya berusaha membuat promosi segencar mungkin agar kolam renangnya bisa ramai padat pengunjung di hari Padusan.

Di daerah saya, ada dua pemandian/kolam renang umum yang begitu terkenal. Lokasinya bersebelahan, bahkan keduanya menggunakan mata air yang sama. Dua kolam renang ini adalah kolam renang Soekotjo (Sukoco) dan kolam renang Pisangan.

Kolam renang Sukoco adalah kolam renang milik Akademi militer, sering digunakan sebagai sarana latihan para taruna, sehingga hanya dibuka untuk umum pada hari-hari tertentu. Sedangkan kolam renang Pisangan memang sedari awal adalah pemandian umum, jadi memang dibuka sepanjang hari untuk umum.

Di waktu Padusan, kedua kolam renang ini selalu penuh dengan para pengunjung. Namun tak dapat dipungkiri, bahwasanya kolam renang Pisangan agaknya lebih ramai ketimbang kolam renang Sukoco.

Saya menebak, lebih ramainya Pisangan ketimbang Sukoco saat Padusan adalah karena pengelola kolam renang Pisangan berani mendatangkan Orkes Dangdut untuk menghibur para pengunjung. Nyatanya, memang banyak kawan-kawan saya yang lebih memilih Pisangan sebagai tempat padusan, karena bisa ceburan sambil ndangdutan.

Selain itu, tiket masuk Pisangan juga lebih murah ketimbang Sukoco. Seingat saya, harga tiket masuk di Pisangan hanya tiga ribu rupiah per kepala. Di Sukoco, harga tiket umum mencapai lima ribu rupiah. Sampeyan baru bisa mendapatkan harga tiket masuk yang murah kalau sampeyan adalah warga akademi militer.

Kalau saya pribadi, sebenarnya lebih memilih Sukoco. Karena saya merasa lebih nyaman renang di sana, sungguhpun ndak ada ndangdutnya.

Dulu sewaktu saya masih abege dan masih cukup cakep, saya sering berdebat dengan kawan-kawan saya perihal pemilihan kolam renang untuk Padusan ini. Saya lebih memilih Sukoco, sedangkan sebagian besar kawan saya justru memilih Pisangan. Tentu ndak asyik kalau berangkatnya bareng tapi renangnya di kolam terpisah, sehingga mau tak mau, harus dipilih salah satu kolam renang yang akan dijadikan sebagai destinasi.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Data Inafis Diduga Diperjualbelikan di 'Dark Web', Kompolnas Minta Polri Proteksi Data Lebih Ketat

Data Inafis Diduga Diperjualbelikan di "Dark Web", Kompolnas Minta Polri Proteksi Data Lebih Ketat

Megapolitan
Saat Jokowi Perintahkan PDN Diaudit Imbas Peretasan, tapi Projo Bela Menkominfo...

Saat Jokowi Perintahkan PDN Diaudit Imbas Peretasan, tapi Projo Bela Menkominfo...

Megapolitan
Usung Marshel Widianto pada Pilkada Tangsel 2024, Gerindra Bakal Beri Pembekalan

Usung Marshel Widianto pada Pilkada Tangsel 2024, Gerindra Bakal Beri Pembekalan

Megapolitan
Potret Kondisi Tugu Selamat Datang  Depok Senilai Rp 1,7 Miliar Kini, Dicoret-coret dan Panel Lampunya Dicuri

Potret Kondisi Tugu Selamat Datang Depok Senilai Rp 1,7 Miliar Kini, Dicoret-coret dan Panel Lampunya Dicuri

Megapolitan
Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlundungan LPSK, Merasa Terancam Usai Digeledah KPK

Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlundungan LPSK, Merasa Terancam Usai Digeledah KPK

Megapolitan
Akrabnya Gibran dan Heru Budi, Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut hingga Bagi-bagi Susu ke Warga

Akrabnya Gibran dan Heru Budi, Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut hingga Bagi-bagi Susu ke Warga

Megapolitan
Dua Saksi Tambahan Kasus “Vina Cirebon” Ajukan Permohonan Perlindungan ke LPSK

Dua Saksi Tambahan Kasus “Vina Cirebon” Ajukan Permohonan Perlindungan ke LPSK

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 29 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 29 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Alasan Rombongan Tiga Mobil Tak Bayar Makan di Resto Depok | Korban Penipuan 'Like' dan 'Subscribe' Youtube Rugi Rp 800 Juta

[POPULER JABODETABEK] Alasan Rombongan Tiga Mobil Tak Bayar Makan di Resto Depok | Korban Penipuan "Like" dan "Subscribe" Youtube Rugi Rp 800 Juta

Megapolitan
Cara ke Taman Kencana Bogor dari Stasiun Bogor

Cara ke Taman Kencana Bogor dari Stasiun Bogor

Megapolitan
Rombongan Tiga Mobil yang Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok Menolak Buat Video Klarifikasi

Rombongan Tiga Mobil yang Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok Menolak Buat Video Klarifikasi

Megapolitan
Warga Tegal Alur Mengeluhkan Minimnya Lampu Penerangan

Warga Tegal Alur Mengeluhkan Minimnya Lampu Penerangan

Megapolitan
Dituduh Maling Motor, Pria di Grogol Dikeroyok 4 Orang

Dituduh Maling Motor, Pria di Grogol Dikeroyok 4 Orang

Megapolitan
Menang Kejuaraan Senam di Tingkat Provinsi, Siswi SD di Depok Tak Lolos PPDB

Menang Kejuaraan Senam di Tingkat Provinsi, Siswi SD di Depok Tak Lolos PPDB

Megapolitan
Warga Tegal Alur: Gibran dan Heru Budi Datang Hanya Bicarakan Soal Pengerukan Kali

Warga Tegal Alur: Gibran dan Heru Budi Datang Hanya Bicarakan Soal Pengerukan Kali

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com