Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Layani Arus Mudik, Sopir dan Bus di Pulo Gebang Diperiksa Fisik

Kompas.com - 21/07/2014, 14:58 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pengemudi dan bus di Terminal Pulo Gebang, Cakung, Jakarta Timur, Senin (21/7/2014), menjalani pemeriksaan sebelum melayani angkutan mudik Lebaran.

Para sopir bus menjalani tes kesehatan oleh petugas medis sementara kendaraan mereka menjalani uji kelaikan jalan oleh petugas pengujian kendaraan bermotor.

Dokter Ade Margareta dari Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta menyatakan hingga siang hari tadi terdapat enam pengemudi bus yang menjalani pemeriksaan di terminal tersebut. Jumlahnya menurut Ade, akan terus bertambah mengingat belum semua pengemudi bus diperiksa.

"Tadi sudah enam orang yang kita periksa. Kita cek dengan wawancara, cek tekanan dan gula darah. Lalu ada juga pengecekan alkohol," kata Ade, saat ditemui di posko medis Terminal Pulo Gebang, Cakung, Jakarta Timur, Senin (21/7/2014).

Sejauh ini, lanjut Ade, hasil pemeriksaan para sopir tersebut negatif alhokol dan sakit. Ade menyatakan pemeriksaan ini akan terus dilangsungkan mulai H-7 hingga H-7 Lebaran mendatang.

Jika ada sopir yang sakit, kata Ade, maka pihaknya akan merekomendasikan agar sopir memulihkan kesehatannya terlebih dulu sebelum mengemudi.

"Kalau ada yang tekanan darahnya di atas normal, kita rujuk untuk berobat. Boleh jalan tapi berobat dulu," ujar Ade.

Pemeriksaan narkotika juga dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) terhadap para pengemudi bus di sana. Jika ada yang terbukti positif narkoba, maka yang bersangkutan tidak diperkenankan melayani angkutan mudik.

"Untuk saat ini enam orang itu hasilnya negatif. Jika ada yang terindikasi menyalah gunakan narkotika, kita mintakan identitas KTP dan SIM, kita akan tahan. Lalu kita rekomendasikan untuk direhabilitasi," ujar Gita, Staf Pemberantasan BNN.

Adapun Kepala Satuan Pelayanan Operasional Terminal Terpadu Pulo Gebang, Umbul Gunawan menyatakan, selain pemeriksaan kesehatan para sopir, kendaraan bus yang melayani angkutan mudik di terminal tambahan tersebut juga dilakukan.

Hingga Senin siang, belum ada bus yang dinyatakan tidak laik jalan. "Jadi sebelum jalan kita uji dulu kendaraannya laik atau tidak untuk jalan. Saat ini masih berjalan," ujar Umbul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com